Membangun Kinerja Unggul Birokrasi Pemerintah Suatu Tinjauan Teoritis

Tanggal 25 Jul 2018 - Laporan - 1033 Views
Ilustrasi Net.

Harianmomentum.com--Grand design reformasi birokrasi di Indonesia yang tertuang dalam Peraturan Presiden nomor 81 tahun 2010 mencantumkan bagaimana cara membangun kinerja unggul (prima) birokrasi instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah.

Tulisan ini membahas tentang bagaimana membangun kinerja unggul birokrasi pemerintah dalam tinjauan teoritis. Membangun kinerja unggul birokrasi didasarkan pada tujuh kategori terdiri dari; kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pelanggan/masyarakat, analisis dan manajemen pengetahuan, pemberdayaan sumber daya manusia, manajemen proses dan hasil-hasil organisasi yang dicapai yang terdiri dari hasil produk dan proses (product and process outcomes, hasil fokus pelanggan/masyarakat (customer-focused outcomes), hasil fokus sumber daya manusia (workforce-focus outcomes), hasil kepemimpinan dan tata kelola (leadership and governance outcomes), hasil keuangan dan pasar (financial and market outcomes).

B.        Konsep Kinerja

Menurut Purba (2009: 7) kinerja merupakan suatu istilah dalam manajemen yang didefinisikan melalui perspektif atau sudut pandang yang berbeda dan tergantung dari implementasi di institusi apa pengertian tersebut ditempatkan.

Istilah “kinerja” merupakan terjemahan dari performance yang sering diartikan sebagai “penampilan”, “unjuk kerja”, atau “prestasi” (Keban, 2008: 209). Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu (Simanjuntak, 2010:1). Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang tertuang melalui perencanaan strategis suatu organisasi (Moheriono, 2009:60).

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, konsep kinerja merupakan suatu istilah dalam manajemen dengan pengertian yang berbeda-beda tergantung dari sudut pandang dan implementasi kinerja tersebut pada institusi apa konsep kinerja itu diterapkan.

Pengertian kinerja yang berarti prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja, penampilan, unjuk kerja dan prestasi merupakan pengertian berdasarkan terjemahan dari kata performance. Dari beberapa pendapat diatas diperoleh pengertian bahwa kinerja adalah prestasi atau gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi.

Selanjutnya Bernadin & Russel dalam Keban (2008: 210) mengartikan kinerja sebagai “….the record of outcomes produced on a specified job function or activity during a specified time period…” yang artinya adalah catatan tentang hasil akhir yang diperoleh setelah suatu pekerjaan atau aktivitas dijalankan selama kurun waktu tertentu.

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja hanya mengacu pada serangkaian hasil yang diperoleh seorang pegawai atau organisasi selama periode tertentu. Callahan dalam Muhammad (2008: 14) mendefinisikan kinerja organisasi adalah sampai seberapa jauh suatu organisasi mencapai hasil setelah dibandingkan dengan kinerja terdahulu dengan organisasi lain, dan sampai seberapa jauh meraih tujuan dan target yang telah ditetapkan.

Menurut Gibson, et al., dalam Purba (2009 :7), dikatakan bahwa kinerja adalah tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

Batasan tersebut mengandung makna bahwa kinerja dinyatakan baik dan sukses, jika tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan baik. Pencapaian hasil ini sebenarnya dapat dinilai menurut pelaku, yaitu hasil yang diraih oleh individu (kinerja individu), kelompok (kinerja kelompok), institusi (kinerja organisasi), dan suatu program atau kebijakan (kinerja program/kebijakan). Kinerja individu menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang telah melaksanakan tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang ditetapkan oleh kelompok atau institusi.

Kinerja kelompok menggambarkan sampai seberapa jauh suatu kelompok telah melaksanakan kegiatan-kegiatan pokoknya sehingga mencapai hasil sebagaimana ditetapkan oleh organisasi. Kinerja organisasi berkenaan dengan sampai seberapa jauh suatu organisasi telah melaksanakan semua kegiatan pokok sehingga mencapai visi dan misi organisasi tersebut.

Berbagai pendapat ahli diatas tentang konsep kinerja dapat memperluas pemahaman tentang pengertian kinerja. Menurut para ahli diatas, konsep kinerja sudah dikaitkan dengan periode waktu tertentu, dikaitkan dengan pencapaian tujuan organisasi bahkan merupakan perbandingan pencapaian dengan organisasi lainnya.

Pengertian kinerja dapat didefinisikan sebagai tingkat pencapaian kegiatan/program/tugas dan fungsi dalam rangka mencapai visi, misi, sasaran dan tujuan organisasi dalam kurun waktu tertentu dan dapat dibandingkan dengan kinerja organisasi lain dalam pencapaiannya dapat dinilai menurut pelakuyakni individu (kinerja individu), kelompok (kinerja kelompok), organisasi (kinerja organisasi) dan program menjadi kinerja program. Dalam pembahasan ini yang dimaksudkan kinerja adalah kinerja organisasi.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut diatas, penulis berpendapat bahwa kinerja organisasi publik adalah tingkat keberhasilan yang dapat dicapai organisasi publik di dalam mewujudkan visi, misi, sasaran, tujuan dan program organisasi. Adapun kinerja organisasi didasarkan pada kategori-kategori kinerja berdasarkan pendapat para ahli yang disepakati bersama.

C.        Membangun Kinerja Unggul Birokrasi Pemerintah 

Menurut Baldrige (2012: 3) membangun kinerja unggul organisasi/birokrasi didasarkan pada tujuh kategori sebagaimana yang tertulis dalam pendahuluan dan akan diuraikan masing – masing kategorinya.

1.         Kategori Kepemimpinan (Leadership)

Menurut Wirawan (2013:7) Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses pemimpin menciptakan visi dan melakukan interaksi saling mempengaruhidengan para pengikutnya untuk merealisasi visi. Pandangan tersebut mendefinisikan kepemimpinan dengan cakupan proses, pemimpin, visi, mempengaruhi, pengikut dan merealisasikan visi.

Kepemimpinan merupakan suatu proses seperti proses produksi dalam manajemen produksi yang terdiri dari masukan, proses dan keluaran kepemimpinan yang memerlukan waktu dan bukan sesuatu yang terjadi seketika.

Pemimpin merupakan inti dari kepemimpinan dalam suatu organisasi. Untuk menjadi pemimpin seseorang harus mempunyai visi mengenai organisasi yang dipimpinnya. Mempengaruhi adalah proses mengubah sikap, perilaku, pola pikir, pendapat dan sebagainya agar mau dan mampu bergerak ke arah pencapaian visi dan misi organisasi.

Kepemimpinan adalah interaksi saling mempengaruhi antara pemimpin dengan para pengikutnya. Sedangkan tujuan utama kepemimpinan adalah merealisasi visi daripimpinan dan pengikutnya. Hal ini tergambar dalam tabel 4.5 sebagai berikut: 

Tabel 4.5

Kepemimpinan Sebagai Proses Sistem

Masukan

Proses

Keluaran

1.   Pemimpin

2.   Pengikut

3.   Visi, Misi

4.   Budaya Organisasi

5.   Kekuasaan

6.   Sumber-sumber

7.   Lingkungan internal dan eksternal altar kepemimpinan

1.  Interaksi sosial antara pemimpin dan para pengikut

2.  Pemimpin dan pengikut saling memengaruhi

3.  Pemimpin memberdayakan para pengikutnya

4.  Proses terjadinya perubahan

5.  Upaya merealisasi visi

6.  Mengelola konflik

7.  Mengelola kinerja

1.   Pengikut terpengaruh atau tidak terpengaruh

2.   Terjadi perubahan atau tidak terjadi perubahan

3.   Visi tercapai atau tidak tercapai

4.   Kehidupan anggota organisasi lebih baik atau lebih buruk

Sumber: Wirawan (2013:7)

Kepemimpinan menggambarkan bagaimana tindakan pribadi para pemimpin senior organisasi/birokrasi memandu dan mempertahankan keberlanjutan organisasi/birokrasi. Selain itu juga, bagaimana para pemimpin senior berkomunikasi dengan para sumber daya manusia, mengembangkan masa depan para pemimpin dan menciptakan suatu lingkungan yang mendorong perilaku etis, mematuhi hukum, tanggung jawab sosial dan mendukung komunitas. 

2.         Kategori Perencanaan Strategis (Strategic Planning)

Perencanaan strategis adalah sebuah alat manajemen yang digunakan untuk satu maksud yaitu menolong organisasi melakukan tugasnya dengan lebih baik. Perencanaan strategis dapat membantu organisasi memfokuskan visi prioritasnya sebagai jawaban terhadap lingkungan yang berubah dan untuk memastikan agar anggota-anggota organisasi bekerja ke arah tujuan yang sama.

Sementara menurut Gofur (2012:18), perencanaan strategis dikonstruksikan sebagai cara organisasi untuk mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran serta nilai-nilai organisasi melalui proses pengamatan lingkungan secara komprehensif, sistematis, prosedural, dan terukur melalui serangkaian aktivitas dari yang paling strategis hingga operasional guna mencapai keunggulan bersaing di masa depan.

Tahapan proses penyusunan perencanaan strategisdari mulai pengamatan lingkungan, penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran hingga penyusunan program kerja divisional serta anggaran yang dibutuhkan seperti dalam tabel 4.6. 

Tabel 4.6

Tahapan Proses Perencanaan Strategis

Tahap

Kegiatan

Alat Analisis

Output

  1.  

Identifikasi Faktor Internal

Tabel Pembanding Kinerja

Faktor-Faktor Internal

Identifikasi Faktor Eksternal

Tabel Pembanding Kinerja

Faktor-Faktor Internal

  1.  

Perumusan Visi

Analisis Core Business

Visi Organisasi

Perumusan Misi

Analisis Core Competence

Misi Organisasi

Perumusan Tujuan

Analisis Stakeholders

Tujuan Organisasi

Perumusan Sasaran

Analisis Kinerja Usaha

Sasaran Organisasi

  1.  

Menentukan IFAS

Teknik Pengambilan Keputusan Area Strategis

IFAS

Menentukan EFAS

Teknik Pengambilan Keputusan Area Strategis

EFAS

Pembobotan

Analisis SWOT dengan Matriks Pairwase Comparison

Bobot Faktor Internal dan Eksternal

Positioning

Matriks Positioning

Posisi Strategis Organisasi

  1.  

Menyusun Pertanyaan Isu Strategis

Matriks SWOT dengan metode Titik Temu

Isu Strategis

Menjawab Isu Strategis

Brainstorming

Formulasi Strategi

Menyusun Program Kerja

Brainstorming

Program Kerja

Penyusunan Rencana Kerja

Brainstorming

Rencana Kerja

Penyusunan Anggaran

Brainstorming

Anggaran Kerja

Sumber: Gofur (2012: 9)

Organisasi/birokrasi yang unggul adalah yang memiliki tujuan jelas berdasarkan visi dan misi yang disepakati oleh para pendirinya. Untuk mencapai tujuan dibutuhkan cara untuk mencapainya yang disebut strategis.

Pengertian strategis disini lebih menekankan apa upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan menyadari terbatasnya sumber daya yang dimiliki.

Selanjutnya disusun rencana (plan), seperangkat kebijakan (policies), tahap-tahap pencapaian, organisasi/birokrasi dan personalia yang mengisinya, anggaran, dan program aksi.

Kategori perencanaan strategis menggambarkan bagaimana organisasi/birokrasi mengembangkan sasaran strategis dan rencana kerja yang kemudian disebarluaskan keseluruh bagian organisasi/birokrasi dan diubah jika situasi mengharuskan serta bagaimana kemajuannya diukur. 

3.         Kategori Fokus Pelanggan/Masyarakat (Customer Focus)

Fokus pelanggan menggambarkan bagaimana organisasi menangani komitmennya kepada pelanggan/masyarakat untuk sukses di pasar dalam jangka panjang. 

Kategori fokus pelanggan/masyarakat menggambarkan bagaimana organisasi/birokrasi menangani komitmennya kepada pelanggan/masyarakat untuk sukses di pasar dalam jangka panjang.

Selain itu juga bagaimana organisasi/birokrasi membangun budaya yang fokus kepada pelanggan/masyarakat, bagaimana organisasi/birokrasi mendengarkan suara pelanggan/masyarakat dan menggunakan organisasi/birokrasi guna memperbaiki dan mengidentifikasikan peluang untuk inovasi merepresentasikan kepemimpinan.

Kategori ini ditempatkan bersama untuk menekankan dan menjadikan landasan tentang pentingnya suatu kepemimpinan berfokus pada perencanaan strategis dan pelanggan/masyarakat. Bersambung ke Bagian II (Penulis Dr. Winata, M.Si)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Hak Angket dalam Pilpres 2024: Solusi Atau Si ...

MOMENTUM -  Tahapan Pemilu merupakan sebuah rangkaian proses ...


Aliza Gunado: Debat Terakhir Meyakinkan untuk ...

MOMENTUM--Pada debat ke 5 yaitu debat trakhir,  Jubir TKD Pr ...


AICIS dan Keberanian Mendefinisikan Ulang Per ...

MOMENTUM, Bandarlampung--KETEGANGAN agama-agama masih terjadi di ...


Kebun PTPN VII Bumper Ekologis Kota Bandarlam ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Kebun Karet PTPN VII Bumper merupakan sa ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com