Harianmomentum.com--Perusahaan tambak udang Central Ptoteina (CP) Prima resmi membuka Mini Lab di Desa Purworejo Kecamatan Pasir Sakti Lampung Timur, Sabtu (28/7).

Head Of Technical Partner Kampung Vaname (TPKV) CP Prima Agus Purwoko mengatakan pembangunan Mini Lab untuk udang tersebut merupakan yang pertama di Provinsi Lampung.

Dia menjelaskan, mini lab itu berfungsi untuk membantu para petambak udang dalam mengukur kadar air kolam.

Sehingga, petambak udang akan tahu kadar air dan apa saja permasalah yang ada di dalam kolam.

"Kalau dulu itu kan hanya melihat berdasarkan warna air saja, apakah coklat atau hijau. Tapi kita tidak tahu apa yang ada di dalam air. Dengan adanya mini lab ini, petambak bisa tahu apa saja masalahnya, kadar airnya berapa," kata Agus.

Dia menjelaskan, Mini Lab diutamankan bagi pelanggan atau customer dari CP Prima yang ingin melakukan pengecekan.

Namun begitu, dia memperbolehkan petambak yang bukan customer CP Prima untuk melakukan pengecekan.

Untuk biaya pengecekan terbagi menjadi dua, yakni customer irawan (pakan udang CP Prima) dan customer non irawan.

Bagi customer irawan, biaya yang dikeluarkan hanya Rp35 ribu, meliputi pengecekan kadar air Rp20 ribu, plankton Rp5 ribu dan bakteri Rp10 ribu.

Sementara, customer irawan harus mengeluarkan biaya Rp150 ribu. Dengan rincian, pengecekan kadar air Rp70 ribu, plankton Rp30 ribu dan bakteri Rp50 ribu.

"Sebenarnya pembangunan Mini Lab ini diutamakan bagi petambak kita. Tapi, yang lain juga bisa," terangnya.

Dia menerangkan, Mini Lab tersebut nantinya akan dikelola secara mandiri, atau dengan biaya yang didapat dari pengecekan.

Sedangkan, untuk analisis yang disiapkan berasal dari lulusan Jurusan Perikanan Universitas Lampung (Unila).

Menanggapi hal itu, salah satu petambak udang, Syaifuddin mengucapkan terima kasih kepada CP Prima yang telah membangun Mini Lab tersebut.

Dia mengharapkan, dengan adanya Mini Lab tersebut, para petambak udang mengurangi permasalahan-permasalahan di lapangan.

"Tentunya kita mengucapkan terima kasih, mudah-mudahan dengan adanya ini, masalah para petambak bisa berkurang," sebutnya. (adw)