Satu Kecamatan di Tulangbawang Belum Tersentuh Listrik PLN

Tanggal 29 Agu 2018 - Laporan - 5462 Views
Kampung Bakungudik, Kecamatan Gedungmeneng, Tulangbawang. Foto. Ist.

Harianmomentum.com--Pada era milenial saat ini, ternyata masih ada kecamatan di Provinsi Lampung yang belum menikmati fasilitas penerangan listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Lebih ironis lagi, kecamatan yang tak berlistrik PLN itu, suatu wilayah yang sudah eksis jauh sebelum negara Republik Indonesia berdiri. Yaitu, Kecamatan Gedungmeneng, Kabupaten Tulangbawang.

Wilayah kecamatan yang berada di balik areal perkebunan PT Sweet Indo Lampung (SIL) itu, memiliki 11 kampung atau desa dengan jumlah penduduk lebih dari 22 ribu jiwa.

Kepala Kampung Bakungudik, Kecamatan Gedungmeneng, Santori mengaku sampai `bosan` mengajukan permohonan ke pemerintah maupun PLN agar desanya bisa menikmati listrik PLN seperti desa lain.

Kendati demikian, menurut Santori, pihaknya terus mengajukan permohonan ke PLN melalui Pemerintah Kabupaten Tulangbawang agar PLN segera mengalirkan listrik ke kampungnya. 

"Terakhir, kami mengajukan permohonan ke PLN melalui pemerintah pada bulan April lalu (2018)," katanya kepada media, Senin, 27 Agustus 2018.

Santori mengaku, permohonannya itu sempat direspon oleh PLN. "Petugas PLN dari Bandarlampung pernah ke sini untuk melakukan survei. Tetapi setelah itu, tidak ada kabar lagi," katanya. 

Padahal, menurut dia, pihak PLN saat berkunjung ke kampung berpenduduk 518 kepala keluarga (KK) itu, menyatakan siap memasang jaringan listrik ke wilayah itu.

Apalagi, jarak wilayah yang disebut kampung tua itu dengan jalan raya Bandarlampung-Tulangbawang hanya sekitar 18 km. "Kalau dari jalan lintas timur lebih dekat lagi, hanya sekitar delapan kilo meter," katanya.

Lalu, apa persoalannya? Santori menduga, PLN tak kunjung memasang jaringan listrik terkendala lokasi pemasangan jaringan listrik. Karena kampung tua itu berada balik areal perkebunan tebu milik PT SIL. 

Termasuk jalan utama yang merupakan satu-satunya akses darat ke kampung tua itu, juga masuk areal perkebunan PT SIL. Meski jalan itu sudah ada jauh sebelum perusahaan gula Sugar Grup itu beroperasi di Tulangbawang.

Sementara, jika jaringan listrik itu dibangun melalui rawa yang memisahkan kampung tua itu dengan daerah Menggala, menurut Santori, biayanya jauh lebih mahal. Selain luas rawa lebih dari dua kilo meter, saat musim hujan kedalaman air mencapai sekitar enam meter.

Alternatif terbaik untuk membangun jaringan listrik ke Kecamatan Gedungmeneng, melewati areal perkebunan PT SIL. Dari jalan utama Bandarlampung-Tulangbawang atau jalan lintas timur.

Santori mengharapkan PLN, pemerintah, dan pihak perusahaan dapat memberikan solusi terbaik bagi masyarakat agar bisa menikmati aliran listrik dari PLN.

Dengan demikian, warga di wilayah kampung tua itu bisa menikmati listrik seperti desa lainnya di Lampung. Tidak lagi mengandalkan genset yang itu pun hanya bisa dimiliki dan  dinikmati sejumlah keluarga. (red).


Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Dukung Transisi Energi, Pertagas Jalin Kerja ...

MOMENTUM, Jakarta -- PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Pertamina ...


Paca Idulfitri, PLN Nusantara Power Pastikan ...

MOMENTUM, Tarahan -- PLN Nusantara Power (PLN NP) memastikan selu ...


Denny Ramadhan: “Aksi Korporasi PTPN Group ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Pasca pembentukan Holding pada 2014, PT ...


Optimalisasi Aset Potensial, Menjadi Fokus Ut ...

MOMENTUM, Medan -- Setelah melebur ke dalam Supporting Co, P ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com