Rencana Pembangunan Rel Tegineneng-Tarahan Disempurnakan

Tanggal 22 Sep 2018 - Laporan - 2651 Views
Taufik Hidayat. Foto. Ira.

Harianmomentum.com--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus mematangkan rencana pembangunan rel kereta api Tegineneng-Tarahan.

Diharapkan rencana pembangunan itu tahun depan masuk program Kementerian Perhubungan sehingga anggaran pembebasan lahan dapat segera dialokasikan.

Demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Lampung Taufik Hidayat, usai memimpin rapat koordinasi percepatan pembangunan jalur kereta api Tegineneng-Tarahan di ruang rapat kantor Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Jumat (21/9/18).

Menurut Taufik, perencanaan pembangunan itu sudah dilakukan sejak tahun lalu, namun masih terus disempurnakan bersama instransi terkait.

"Kami perlu menyelaraskan program ini, bersama balai kereta api dan Dinas Perhubungan Lampung untuk desainnya," ujar Taufik kepada media.

Soal pembebasan lahan, menurut dia, tim analisis dampak lingkungan (amdal) sudah melakukan konsultasi publik. Karena itu, diharapkan tahun depan rencana pembangunan ini masuk program Kementerian Perhubungan sehingga anggaran pembebasan lahan dapat dialokasikan.

Kepala Bidang Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan Lampung Samsul Rizal menjelaskan, panjang keseluruhan rel kereta api yang akan dibangun itu mencapai 42 km yang dibagi menjadi empat segmen.

Segmen I sepanjang 6 km dari Tarahan ke jalan tol, kemudian segmen II di sepanjang tol jalur kereta akan berdampingan dengan tol sepanjang 22 km, kemudian segmen III dari tol  menuju Panjang sekitar 7 km, pada segmen IV dari Panjang ke Tarahan sekitar 7 km.

"Untuk segmen III, awalnya jalur kereta api melewati terowongan. Namun karena ada patahan, digeser ke pemukiman. Karena kalau dilanjutkan akan berbahaya," tambahnya.

Samsul menuturkan, pembangunan jalur kereta api Tegineneng-Tarahan diharapkan bisa segera dilakukan karena masyarakat sudah merasa jenuh dengan jalur kereta api barang yang melintas di dalam kota dengan frekuensi yang begitu tinggi dan menimbulkan kemacetan.

"Respon masyarakat positif, maunya secepatnya dibangun, karena dampak jalur kereta api dalam kota tiap hari untuk babaranjang saja bisa lewat hampir 64 trip, bisa sejam dua jam ada kereta lewat. Dampaknya akan ada masalah sosial baru," katanya. (ira).

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Paca Idulfitri, PLN Nusantara Power Pastikan ...

MOMENTUM, Tarahan -- PLN Nusantara Power (PLN NP) memastikan selu ...


Denny Ramadhan: “Aksi Korporasi PTPN Group ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Pasca pembentukan Holding pada 2014, PT ...


Optimalisasi Aset Potensial, Menjadi Fokus Ut ...

MOMENTUM, Medan -- Setelah melebur ke dalam Supporting Co, P ...


Telkomsel Luncurkan Layanan eSIM, Pelanggan B ...

MOMENTUM, Jakarta -- Telkomsel meluncurkan layanan Embedded Subsc ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com