MOMENTUM, Bandarlampung--Puncak acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2 Surat Kabar Harian Momentum dan harianmomentum.com digelar Jumat (9-8-2019) malam, di Ballroom Emersia Hotel Bandarlampung.

Seperti tahun sebelumnya, Harian Momentum kembali menggelar malam anugerah Momentum Award 2019 yang akan disiarkan langsung (live) oleh Radarlampung TV, mulai pukul 19.00 WIB.

Menurut Ketua Panitia kegiatan Andi S Panjaitan, rangkaian acara akan dimulai dengan pembukaan, doa,  penayangan profil sejarah berdirinya Harian Momentum, tari kreasi dan potong tumpeng.

Selanjutnya penyerahaan penghargaan Momentum Award dilanjutkan sambutan Pimpinan Umum Harian Momentum Supriadi Alfian.

"Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan lancar. Mohon doa dari semua pihak," ujar Andi Panjaitan yang juga Pemred Harian Momentum.

Andi mengatakan, ada delapan penghargaan yang diberikan dalam Momentum Award, baik internal maupun eksternal.

Penghargaan itu diberikan kepada mitra kerja yang berkontribusi pada percepatan pembangunan di Provinsi Lampung. 

Anugerah tersebut berdasarkan kinerja dan terobosan-terobosan yang dilakukan. Baik pada bidang pariwisata, pendidikan, infrastruktur, efektifitas pemanfaatan anggaran daerah, hingga inovasi daerah, dan pelayanan publik.

"Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas berbagai upaya yang dilakukan. Semoga ini menjadi pelecut para mitra kerja untuk terlibat secara aktif dan terus melakukan inovasi sehingga pembangunan dan pelayanan publik benar-benar dirasakan oleh masyarakat secara luas," tuturnya.

Terpisah, Pemimpin Umum Harian Momentum Supriyadi Alfian menyatakan, tak terasa sudah dua tahun Harian Momentum memberikan informasi terkini kepada publik. 

Dia menyadari masih banyak kekurangan. Karena itu, Ketua PWI Provinsi Lampung itu berharap agar para mitra kerja dapat memberikan masukan konstruktif untuk pembenahan ke arah yang lebih baik lagi. 

"Dalam menghasilkan karya, kami tak luput dari kekhilafan, namun itu bukan disengaja. Percayalah, kami akan terus berupaya menghasilkan karya yang terbaik dan sesuai fakta di lapangan," ucapnya. 

Bang Yadi, —demikian dia disapa— juga menyebutkan bahwa saat ini transformasi informasi sangat cepat. Apalagi di era digital saat ini, publik sangat menanti-nanti informasi terupdate dari sebuah peristiwa. 

Karena itu, pula-pola kerja terkesan bergegas, dan ingin lebih cepat dari siapa pun, yang kemudian berkorelasi pada karya yang secara akurasi dan keberimbangannya patut dipertanyakan.

"Syukur alhamdulillah kami tak mendahulukan itu. Kami lebih mengedepankan ketepatan dan proporsionalitas dalam menghasilkan karya," kata dia.(acw)