Hujan di Mina, Jemaah Haji Sikapi sebagai Berkah

Tanggal 12 Agu 2019 - Laporan - 704 Views
Jemaah haji menggunakan payung saat hujan di Mina.

MOMENTUM, Mina--Hujan yang diikuti oleh angin dan petir melanda perkemahan jemaah haji yang sedang berada di Mina. Jemaah Haji Indonesia menyikapi hujan turun sejak pukul 15.45 sampai dengan pukul 17.00 Waktu Arab Saudi sebagai berkah.

Berdasarkan laporan kontributor Harian Momentum, Rozy Alfian mengatakan, hari kedua di Mina hujannya turun deras disertai angin dan juga suara petir. Karena hujan bertepatan dengan adzan ashar di Mina. Para Jemaah haji sedang antri di toilet dan tempat wudhu terpaksa menggunakan payung, bahkan sebagian lainnya harus hujan-hujanan. 

Akan tetapi berbeda halnya dengan jemaah haji yang sedang jalan kaki melontar, mereka bahkan bersyukur dengan adanya hujan dikarenakan cuaca di jalan menjadi sejuk.

"Ini berkah dari Allah, hujan adalah berkah karena dengan hujan ini cuaca yang panas dan debu di sepanjang jalan menjadi hilang," ujar seorang Jemaah.


Meskipun pada bagian terowong di Mina tampak sedikit macet karena jemaah perempuan sebagian enggan berhujan-hujanan dan memperlambat jalan ketika dalam terowongan tersebut.

Seperti telah diketahui cuaca dua hari di Mina jemaah mendapatkan hujan meski tak begitu lama, hal ini justru membantu para jemaah haji sehingga dapat mengurangi keluhan sakit akibat panas dan debu seperti batuk, pilek dan sakit kepala.

dokter Hendra TKHI asal Lampung Tengah mengatakan meskipun jumlah kunjungan berobat meningkat akan tetapi bukan karena hujan tetapi karena memang kondisi jemaah ada pada posisi puncak lelah karena perpindahan ke tiga lokasi, Mina-Arafah-Muzdalifah-Mina (Jemaah Tarwiyah).

Selain itu, kata dia, faktor kelelahan juga menjadi perhatian saat di Mina jemaah akan berjalan kaki sekitar 6-14 kilometer, mulai dari tenda ke jamarat dan kembali lagi ke tendanya yang dilakukan setiap hari.

Ia mengimbau jemaah lansia sebaiknya tidak memaksakan diri untuk melontar. Aktivitas melontar jumroh bisa diwakilkan oleh teman, keluarga atau petugas kloternya, karena bukan merupakan rukun haji.

Ditemui disela-sela mengobati pasien, dokter Hendra mengatakan jemaah berobat bertambah dan bahkan sampai ada tiga yang diinfus pada Kloter 50. "Itu masih dalam batas wajar bahkan ini termasuk bagus. Jemaah Haji kloter 50 mayoritas lansia, jumlah yang berobat ini lebih sedikit dari perkiraan dan persiapan kami TKHI, mungkin karena cuaca yang membaik dengan adanya hujan di 2 hari ini," ujarnya.(rozy)

Laporan Kontributor Harian Momentum di Mekkah, Rozy Alfian.


Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Arus Balik Pemudik di Pelabuhan Bakauheni Lan ...

MOMENTUM, Bakauheni -- Volume kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, L ...


Ratusan Ribu Pemudik Kembali ke Jawa ...

MOMENTUM, Bakauheni--Volume arus balik di Pelabuhan Bakauheni, Ka ...


Hingga H-3 Lebaran, 17.593 Pemudik Tiba di Ba ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Hingga H-3 lebaran, 17 penumpang tiba di ...


DK PWI Pusat: Bantuan BUMN untuk UKW Harus Di ...

MOMENTUM, Jakarta -- Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat Sasongko Te ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com