Darmajaya Gandeng FKFM Lampung Garap Film Dokumenter “Jerat”

Tanggal 05 Sep 2019 - Laporan - 738 Views
Foto bersama Wakil Gubernur Lampung Chusnunia dengan tim pembuatan film dokumenter terkait jerat//ist

MOMENTUM, Bandarlampung--Forum Komunikasi Film Mahasiswa (FKFM) Lampung diinisiasi Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya melakukan penggarapan film dokumenter terkait jerat binatang di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Penggarapan film dokumenter didukung langsung oleh Wakil Gubernur Lampung Hj. Chusnunia Chalim, yang ikut dalam pengambilan gambar di beberapa titik lokasi pada Kamis (29-8) dan Minggu (1-9).

FKFM Lampung terdiri dari beberapa perguruan tinggi yakni Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Universitas Bandar Lampung, Universitas Mitra Indonesia, Universitas Islam Negeri Lampung, dan Akper Panca Bakti.

Pendamping FKFM Lampung, Doni Andrianto Basuki,, mengatakan penggarapan film dokumenter dilakukan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Lampung Barat. “Ada beberapa titik lokasi di TNBBS untuk mengambil gambar mulai jerat yang berada dalam hutan hingga meminta komentar salah satu warga sekitar,” ungkap dia Rabu (4-9-2019).

Kepala Bagian Ekstrakurikuler dan Alumni Biro Kemahasiswaan IIB Darmajaya ini menerangkan bahwa pengambilan gambar korban dari jerat seekor harimau di Taman Wisata Lembah Hijau.

“Di sana ada Kiyay Batutah (seekor harimau) yang kakinya dan beberapa tubuhnya terkena jerat. Harimau Kiyay Batutah ditemukan di hutan kawasan oleh BKSDA dan dirawat di Lembah Hijau,” ucapnya.

Menurut dia, ada beberapa narasumber yang akan melengkapi proses penggarapan film dokumenter jerat FKFM Lampung. “Kita juga akan wawancara dengan WWF (World Wildlife Fund) dan WCS (Wildlife Conservation Society) untuk mengetahui seberapa banyak populasi binatang di hutan kawasan dan korban jerat,” tuturnya.

Sementara, Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia mengimbau agar masyarakat tidak memasang jerat dengan alasan apapun. “Jangan alasan ekonomi atau alasan tidak tahu hewan yang dilindungi atau tidak,” ungkapnya.

Mbak Nunik--biasa dia disapa--menerangkan tidak ada pemakluman dan pengampunan atas perilaku warga pemasang jerat. “Kelestarian alam ini merupakan tanggungjawab kita bersama bukan BKSDA atau Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, IIB Darmajaya menginiasi terbentuknya Forum Komunikasi Film Mahasiswa Lampung (FKFM) Lampung.Hal ini terungkap dalam pertemuan audiensi bersama Wakil Gubernur Lampung Hj. Chusnunia Chalim dengan mahasiswa pecinta film di Dewan Kesenian Lampung pada Selasa 27 Agustus 2019. 

Rombongan mahasiswa yang berasal dari IIB Darmajaya, Universitas Bandar Lampung, Universitas Islam Negeri (UIN) Lampung, Universitas Mitra Indonesia (Umitra), dan Akper Panca Bakti. (red)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Besok, Seleksi Pakibraka Kabupaten Lampung Se ...

MOMENTUM, Kalianda--Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) ...


PSGA Bekali Duta Konselor Antisipasi Kekerasa ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lemb ...


Ratusan Film Bersaing dalam Festival Film Lam ...

MOMENTUM, Bandarlampung – Festival Film Lampung (FFL) 2024 meng ...


Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Dimulai, Begini Car ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Pendaftaran Ujian Masuk Perguruan Tingg ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com