Belasan Kecamatan Rawan Banjir dan Longsor, BPBD Bandarlampung Gencar Sosialisasi Mitigasi Bencana

Tanggal 15 Nov 2019 - Laporan - 784 Views
Sosialisasi Mitigasi Bencana yang dilaksanakan BPBD Bandarlampung di Kelurahan Kebonjeruk, Kecamatan Tanjungkarang Timur

MOMENTUM, Bandarlampung--Lebih dari separuh dari 20 kecamatan di Kota Bandarlampung masuk kategori rawan bencana banjir dan tanah longsor.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung, ada 12 kecamatan yang masuk kategori wilayah rawan banjir dan tanah longsor.

Untuk wilayah rawan bencana banjir meliputi: Kecamatan Telukbetung Barat, Bumiwaras, Tanjungkarang Pusat dan Kecamatan Kedaton. Selanjutnya: Kecamatan Kedamaian, Panjang, Rajabasa, Labuanratu dan Wayhalim.

Sedangkan wilayah rawan bencana tanah longsor meliputi: Kecamatan Panjang, Sukabumi, Bumiwaras, Langkapura, Kemiling dan Telukbetung Barat.

Terkait kondisi tersebut, BPBD Bandarlampung melakukan upaya prefentif (pencegahan/antisipasi) kemungkinan terjadinya bencana banjir dan longsor, menyusul datangnya musim hujan.

Upaya tersebut, salah satunya dilakukan dalam bentuk sosialisasi mitigasi (mengurangi resiko) bencana kepada masyarakat. 

"Kita terus sosialisasi dari kampung ke kampung untuk memberikan pemahaman pada masyarakat terkait langkah-langkah pencegahan dan penanganan dampak bencana," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bandarlampung Sutarno pada Harianmomentum.com, Jumat (15-11-2019).

Saat ini program sosialisasi tersebut baru menjamah 60 persen dari total 128 kelurahan di Kota Bandarlampung.

"Masyarakat harus aktif menjaga kebersihan lingkungan, terutama saluran drainase dan aliran sungai untuk mencegah kemungkinan terjadinya banjir," imbaunya.

Untuk melancarkan operasi tanggap bencana banjir, BPBD Bandarlampung juga menyiapkan empat perahu karet dan dua perahu fiber untuk evakuasi korban. 

Sedangkan untuk pembersihan sampah, disiapkan satu mobil dumtruck pengangkut sampah dan empat mobil  pickup.

Hal senada disampaikan Kepala Seksi Tanggap Darurat, Evakuasi dan Kebakaran BPBD Bandarlampung Suhaimi .

"Selain sosialisasi mitigasi bencana, kami juga merekrut  tenaga buruh bencana. Ini adalah bentuk pemberdayaan masyarakat untuk membersihkan selokan. Mereka kita gaji 80 ribu rupiah perhari," ungkapnya. (rft)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Arus Balik Pemudik di Pelabuhan Bakauheni Lan ...

MOMENTUM, Bakauheni -- Volume kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, L ...


Ratusan Ribu Pemudik Kembali ke Jawa ...

MOMENTUM, Bakauheni--Volume arus balik di Pelabuhan Bakauheni, Ka ...


Hingga H-3 Lebaran, 17.593 Pemudik Tiba di Ba ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Hingga H-3 lebaran, 17 penumpang tiba di ...


DK PWI Pusat: Bantuan BUMN untuk UKW Harus Di ...

MOMENTUM, Jakarta -- Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat Sasongko Te ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com