MOMENTUM, Bandarlampung--Ahmad Mufti Salim lebih tertarik maju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Lampung Tengah (Lamteng), ketimbang di Kota Metro atau pun Bandarlampung.

Hal itu ditegaskannya saat dikonfirmasi harianmomentum.com di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung, Rabu (20-11-2019).

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Lampung itu, Lamteng adalah kampung halamannya. Bahkan rutinitasnya, khususnya sebagai legislator banyak dihabiskan di kabupaten setempat.

Walau sudah membulatkan tekad, namun Mufti tidak tergesa-gesa untuk melakukan sosialisasi sebagai bakal calon (bacalon)  Bupati di Lamteng.

“Sekarng saya masih fokus di legislatif. Kalau nanti sudah positif maju, rekomendasi sudah turun baru kita akan maksimalkan langkah,” kata Ketua Fraksi PKS DPRD Lampung itu.

Walau belum sosialisasi sebagai bacalon bupati, namun selama ini dia tak henti menyapa warga setempat. Teranyar, Mufti bersama beberapa legislator asal daerah pemilihan Lamteng turun ke masyarakat, dalam agenda reses guna menyerap aspirasi warga.

Dari reses tersebut, ada beberapa persoalan yang diterkanya. Persoalan tersebut menjadi rujukannya, dalam mengambil keputusan, jika kelak menjadi orang nomor satu di Lamteng.

“Persoalan yang dirasakan masyarakat Lamteng itu, diantaranya soal kesejahteraan, ketimpangan pembangunan dan keamanan,” sebutnya.

Mufti tak sebatas mendengar keluhan masyarakat saja. Dia pun menelisik lebih dalam, sehingga mengetahui apa yang benar-benar menjadi pokok persoalan utama di kabupaten setempat.

“Ada juga persoalan tentang sumber daya manusia (SDM) yang harus segera dibenahi. Mereka mungkin tidak merasakan itu tapi kita sangat merasakan itu,” ujarnya. 

Persoalan terkait SDM, diantaranya soal layanan pendidikan, seperti di sekolah-sekolah. “Di Lamteng itu, ada sekolah yang cuma kepala sekolahnya saja yang ASN. Sedangkan yang lainnya (para pengajar) berstatus honorer. Ini artinya fasilitas pembangunan belum seimbang,” bebernya.

Menurut Mufti, warga setempat tidak mempersoalkan permasalahan semacam itu. “Tapi kita yang melihatnya seperti itu, kan miris juga,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Mufti sempat diisukan maju Pilkada di Bandarlampuing, bahkan teranyar dia diisukan hendak maju di Kota Metro. Isu itu muncul dari adanya spanduk yang bertebaran di wilayah setempat.

Namun ternyata, spanduk-spanduk tersebut wujud keinginan para kader PKS yang menginginkan Mufti ikut Pilkada di wilayahnya masing-masing.(acw)