MOMENTUM, Gedongtataan--Tiga warga Pesawaran yang yang dinyatakan positif Covid-19 bukan pedagang tetap di Pasar Sukaraja, Gedongtataan, Pesawaran.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pesawaran Sam Herman, mengatakan ketiga warga itu kini menjalani isolasi mandiri.

"Kami sudah melakukan tracing, saya tanya kepada petugas, informasi dari sana menyebut tiga orang yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut bukan pedagang tetap yang ada di Pasar Sukaraja," jelas Kepala Disperindag, Kabupaten Pesawaran Sam Herman, Rabu (22-7-2020).

Ia menjelaskan, ketiga pedagang tersebut merupakan pedagang musiman, yang biasa menyasar tempat-tempat keramaian untuk menjajakan dagangannya.

"Pedagang itu tidak mempunyai lapak di pasar, tidak mempunyai toko, mereka itu cuma dagang di pinggir-pinggir pasar," tegas dia.

Karena itu, hingga kini dia masih belum akan menutup pasar tersebut. Ia mempertimbangkan juga dampak ekonomi yang timbul bagi masyarakat, jika nantinya pasar tersebut ditutup.

Kendati demikian, ia akan lebih memperketat penerapan protokol kesehatan yang ada di pasar tersebut.

"Masyarakat kasiang dong, gak bisa cari uang lagi kalau pasar ditutup, ekonomi masyarakat bisa anjlok kalau begitu," ujar dia.

Protokol kesehatan, menurutnya, tidak bisa pandang bulu, baik pedagang maupun pengunjung pasar, semua wajib menjalankan upaya pencegahan virus corona di pasar tradisional.

"Cuma kita pastikan bahwa protokol kesehatan di pasar itu bakal kita perketat, kita jadwalnya penyemprotan disinfektan secara berkala, jam operasional kita persingkat. Alhamdulillah kalau masker, seratus persen pedagang dan pembeli di sana sudah pakai masker," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, tiga pedagang di pasar Desa Sukaraja, Kecamatan Gedongtataan dinyatakan positif Covid-19. Hal tersebut diketahui setelah Tim GTPP Pesawaran melakukan rapid test masal pada Sabtu (18-7-2020) lalu.

Dari hasil tersebut, tiga orang dinyatakan reaktif Covid-19, sampai akhirnya dinyatakan positif setelah melalui uji swab yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.

Laporan: Rifat Arif

Editor: M Furqon.