MOMENTUM, Pardasuka--Kembali terjadi kasus bunuh diri di Kabupaten Pringsewu. Kali ini korbannya seorang kepala keluarga berinisial AP (26) warga Pekon Pardasuka, Kecamatan, Pardasuka.

Bapak dua anak itu mengakhiri hidup dengan cara gantung diri menggunakan seutas tambang putih yang diikatkan di kayu balok di ruang tengah rumahnya, Selasa (22/9/2020). Diduga karena faktor ekokomi keluarga.

Kapolsek Pardasuka AKP Lukman Hakim mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.

“Kemarin (Selasa) sore kami menerima laporan tentang gantung diri. Saat itu juga kami mendatangi TKP (lokasi) dan melakukan olah tempat kejadin perkara (TKP) serta mengidentifikasi jasad korban," kata Kapolsek Pardasuka pada Rabu (23-9-2020).

Korban AP (26) ditemukan tewas dalam keadaan tergantung dengan menggunakan tambang. "Korban pertama kali ditemukan anaknya, Fandi dan Luluk serta istri korban, Suheti," jelasnya.

Petugas melakukan serangkaian olah TKP serta identifikasi dan pemeriksaan jasad korba bersama petugas medis dari Puskesmas Pardasuka. Hasilnya, kata dia, ditemukan ciri-ciri bunuh diri.

"Keluarga korban menolak untuk dilakukan outopsi, maka jenazah korban langsung diserahkan kepada keluarga guna dimakamkan," terang Kapolsek.

Dia mengungkapkan, sebelum bunuh diri, AP sempat memberikan uang Rp10 ribu kepada kedua anaknya dan menyuruh pergi membeli jajan. Pada saat kedua anaknya jajan di warung, korban melakukan bunuh diri.

"Saat itu korban sendirian di rumah. Anaknya jajan ke warung, sedang istrinya bekerja di toko salah seorang warga yang tidak jauh dari rumah korban," ungkap Kapolsek

Menurut keterangan istri korban kepada petugas, motif suaminya kemungkinan nekad mengakhiri hidupnya karena himpitan ekonomi. (*).

Laporan: Sulistyo.

Editor: M Furqon.