Polemik Status Loekman, Begini Tanggapan IDI Bandarlampung

Tanggal 30 Sep 2020 - Laporan - 496 Views
Ketua IDI Bandarlampung Dr Aditya M Biomed

MOMENTUM, Bandarlampung-- Polemik kepastian status kesehatan Loekman Djoyosoemarto dan istri mengundang perhatan publik. Salah satunya dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). 

Ketua IDI Bandarlampung Dr Aditya M Biomed mengatakan perbedaan hasil uji laboratorium bukan sesuatu hal aneh. Menurut dia di Provinsi Lampung yang memiliki polymerase chain reaction (PCR) hanya empat tempat.

"PCR ini hanya ada di kantor saya laboratorium kesehatan daerah (Labkesda), Balai POM (Pengawas Obat dan Makanan), Rumah Sakit Abdul Moeloek dan Veteriner. Jadi hanya empat ini yang punya PCR di Lampung," kata dr Aditya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (30-9).

Sedangkan, untuk di Rumah Sakit (RS) Ahmad Yani Kota Metro, meskipun menggunakan swab namun alat yang digunakan TCM (tes cepat molekuler). 

Namun soal standar menurut WHO (World Health Organization) untuk menentukan Covid-19 yakni PCR.

"Mungkin di Mayapada Hospital menggunakan PCR. Sekali lagi Covid-19 ini soal standarnya yang diakui dunia adalah tetap PCR. Jadi tidak aneh jika kemungkinan hasilnya berbeda, karena memang alat dan teknologinya juga berbeda," sebutnya.

Meski demikian, dia mengakui TCM memiliki keunggulan kecepatan dalam memberikan hasil serta lebih baik daripada rapid test atau tes cepat. 

"Masing- masing punya kelebihan. TCM unggul dalam kecepatan hasil. Namun PCR lebih berkualitas menentukan diagnosis Covid-19," terangnya.

Dia menjelaskan, TCM itu awalnya untuk TB paru. Sistem kerja alatnya dapat memeriksa molekuler dan dapat juga untuk memeriksa kuman. 

Karena kecanggihan alat tersebut dan keterbatasan PCR, sehingga pemerintah memodifikasinya.

"Jadi dimodifikasi dengan mengganti catridge dan lain sebagainya akhirnya dapat digunakan untuk Covid-19. Tapi hal seperti ini dilakukan di dunia, bukan hanya di Indonesia yang memodifikasi TCM," jelasnya.

Selain itu, untuk tiga pejabat di Lamteng yang dinyatakan terjangkit Covid-19 berdasarkan hasil tracing Loekman Djoyosoemarto, belum tentu ditularkan dari bupati non-aktif itu.

"Siapa yang bisa memastikan tiga orang itu dari Pak Loekman, belum tentu dari beliau. Karena mungkin 14 hari sebelumnya mungkin tiga orang tersebut berkontak dengan orang lain," sebutnya. (**)

Laporan: Vino Anggi Wijaya

Editor: Andi Panjaitan

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


RS Urip Sumoharjo Diduga Telantarkan Jenazah ...

MOMENTUM,Bandarlampung--Sebuah video yang dinarasikan ada seoaran ...


PWI Lampung Utara Berikan Bantuan kepada Bayi ...

MOMENTUM, Kotabumi -- Pengurus PWI Lampung Utara memberikan bantu ...


Peringatan Hari Gizi Nasional, Royco Edukasi ...

MOMENTUM, Jakarta -- Peringatan Hari Gizi Nasional 2024, perusaha ...


Polres Pringsewu Baksos Pelayanan Kesehatan ...

MOMENTUM, Gadingrejo--Polres Pringsewu menggelar bakti sosial pel ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com