Harianmomentum—Surat Keputusan (SK) mengenai Kepengurusan DPD PDI Perjuangan Nomor: 15-B/KPTS-DPD/DPP/VIII/2017 tertanggal 26 Agustus 2017 di Jakarta berisi penyesuaian dan komposisi DPD PDI Perjuangan Lampung.
Berdasarkan SK tersebut, Sudin ditetapkan sebagai Ketua
DPD PDI Perjuangan Lampung.
SK tersebut langsung ditandatangani oleh Ketua Umum PDI
Perjuangan Megawati Soekarno Putri dan Sekretaris Jendral Hasto Kristianto,
lengkap dengan cap basah partai dan hologram.
Namun, penetapan Sudin sebagai ketua mendapat
penolakan. Dari mimbar bebas di depan Sekretariat DPD PDIP
Lampung Jl Soekarno-Hatta, Rajabasa Bandarlampung, kini gerakan anti Sudin kian
masif.
Kelompok yang menamakan diri arus bawah Kader PDIP
berencana mengumpulkan tanda tangan ke seluruh DPC se-Lampung sebagai bentuk
penolakan atas terpilihnya Sudin.
"Ini adalah bentuk penolakan terhadap Sudin,
rencana ini juga telah berjalan secara simultan di 15 kabupaten/kota
se-Lampung," Kata Koordinator Arus Bawah Kader PDIP Lampung Yohanes
Joko Purwanto saat dihubungi via telpon, Minggu (27/8).
Dia menyatakan, akan terus melakukan perlawanan
terhadap keputusan Ketua DPP PDIP Megawati Soekarno Putri yang dinilai tidak
sesuai dengan SK 027.
“Beberapa waktu lalu, Ibu Mega pernah bilang bahwa
partai harus dinamis dan terus berjalan dengan adanya regenerasi, tapi yang
terjadi saat ini tidak sesuai dengan aturannya,” tuturnya.
Karena, dia menilai, Sudin tidak memenuhi syarat untuk
menjadi Ketua DPD PDIP Provinsi Lampung, karena berdasarkan SK 027 setiap calon
Ketua DPD harus berdomisili diwilayahnya masing-masing.
“Sementara kita tahu bahwa Sudin tidak berdomisili di
Lampung, sedangkan salah satu syaratnya harus berdomisili diwilayahnya
masing-masing,” jelasnya.
Dia menegaskan, penolakan tersebut bukan hanya
berdasarkan SK 027 saja, tetapi selama ini Sudin dinilai belum memiliki
kontribusi yang nyata dalam membangun PDIP di Provinsi Lampung.
“Ini tidak akan sampai disini, kita akan terus melakukan penolakan sampai DPP mau mendengarkan aspirasi kita,” pungkasnya. (adw)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com