Bincang Sejarah, PMII Lamsel Titip Tiga Gagasan kepada Pemerintah Daerah

Tanggal 15 Nov 2020 - Laporan - 847 Views
Bincang Sejarah di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Kalianda. Foto. Alp.

MOMENTUM, Kalianda--Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Lampung Selatan mengadakan Bincang Sejarah di halaman Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Kalianda, Sabtu (14-11-2020).

Kegiatan yang mengangkat tema Pertempuran 5 Jam dalam Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Kawedanan Kalianda Karesidenan Lampung, ini untuk memperingati sekaligus merefleksikan Hari Pahlawan tahun 2020.

Diikuti ratusan peserta yang terdiri dari pelajar dari sejumlah sekolah di Kecamatan Kalianda, BEM STIH Muhammadiyah Kalianda, Dema STAI Yasba Kalianda, Dema IAI An-Nur Kampus 2 Kalianda, dan perwakilan masyarakat sekitar.

Hadir juga, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan, Supriyanto, Wakapolres Lampung Selatan Kompol Yuspita Ujang, perwakilan Kodim 0421 Mayor Aris serta Ketua Majlis Pembina Cabang (Mabincab) PC PMII Lampung Selatan.

Dengan narasumber, Iskandar, putra Alm Kolonel Ma'mun Rasyid, dan Aulia Imanullah, putra Alm. Harun Rosyid mantan Kepala Staff Angkatan Darat, serta dari akademisi, Hayatun Maya Purnama.  

Ketua Umum PC PMII Kabupaten Lampung Selatan, Andri Alfarizal menyatakan, kegiatan itu tidak hanya seremonial. Ada tiga poin penting sebagai out put dari kegiatan tersebut.

Pertama sebagai media edukasi bagi para pelajar dan mahasiswa yang ada di Lamsel. Mendorong Pemkab Lamsel membuat buku khusus terkait sejarah Pertempuran Lima Jam di Kalianda.

Ketiga, PC PMII Lamsel mendorong pemkab setempat lebih memperhatikan monumen perjuangan yang ada di Lamsel. Seperti Tugu Perjuangan dan Gedung Joeang yang ada di Kecamatan Kalianda, ujar Andri.

Sementara, Hayatun melihat kegiatan tersebut sebagai bentuk konkret untuk mengedukasi berbagai kalangan. Khususnya pelajar, mahasiswa dan masyarakat.

"Hari ini kita semua sama-sama melihat bahwa banyak dari kalangan masyarakat yang belum mengetahui sejarah Pertempuran Lima Jam di Kalianda. Ini dibuktikan dengan kurangnya perawatan Tugu Perjuangan dan Gedung Joeang baik oleh pemerintah daerah maupun dari masyarakat," katanya.

Untuk itu,dia mengapresiasi kegiatan tersebut dan mendukung langkah PMII Lamsel menyampaikan tiga poin kepada pemerintah daerah setempat.

"Harapannya PMII Lampung Selatan tetap konsisten dalam segala bentuk pergerakannya. Dan juga sebagai media untuk mengedukasi masyarakat khususnya pelajar dan mahasiswa yang ada di Lampung Selatan yang kita cintai ini," ujar perempuan yang kerap disapa Maya ini.

Sementara, mewakili Pjs Bupati Lamsel, Supriyanto juga mengapresiasi kegiatan tersebut. "Saya bangga dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan adik-adik mahasiswa yang tergabung dalam PMII Lampung Selatan," katanya.

Dia juga mendukung tiga poin yang disampaikan PMII. "Kegiatan ini positif untuk kita semua agar paham sejarah lokal. Prinsipnya pemerintah daerah sejalan dan akan mendukung setiap kegiatan yang bersifat positif," tandasnya. 

Laporan: Alpandi.

Editor: M Furqon.

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Arus Balik Pemudik di Pelabuhan Bakauheni Lan ...

MOMENTUM, Bakauheni -- Volume kendaraan di Pelabuhan Bakauheni, L ...


Ratusan Ribu Pemudik Kembali ke Jawa ...

MOMENTUM, Bakauheni--Volume arus balik di Pelabuhan Bakauheni, Ka ...


Hingga H-3 Lebaran, 17.593 Pemudik Tiba di Ba ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Hingga H-3 lebaran, 17 penumpang tiba di ...


DK PWI Pusat: Bantuan BUMN untuk UKW Harus Di ...

MOMENTUM, Jakarta -- Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat Sasongko Te ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com