Juna, Arnold dan Renata: Masterchef Indonesia Bukan Settingan

Tanggal 20 Nov 2020 - Laporan - 2714 Views
Sumber: Youtube Arnold Poernomo.

MOMENTUM, Bandarlampung--Masterchef Indonesia merupakan ajang pencarian bakat dalam bidang dunia kuliner. Ketenaran program tersebut tidak jarang menimbulkan pertanyaan bagi para pemirsanya. Salah satunya adalah anggapan settingan karena terdapat banyak drama di dalamnya.

Melalui media Youtube, ketiga juri ajang tersebut yaitu Juna Rorimpandey, Arnold Purnomo, dan Renatta Moelok mengkonfirmasi dengan tegas bahwa segala drama yang terjadi di dalam program tersebut bukanlah settingan.

“Kalau drama, ya, enggak. Karena memang (di) Indonesia banyak drama”, ujar Renatta.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa hal tersebut adalah normal. Mengingat para peserta berasal dari berbagai latar belakang berbeda, setiap hari bertemu di karantina.

Pernyataan Renatta tersebut ditambahkan Juna, bahwa segala yang terjadi di galeri, tidak dibuat-buat. Ia mencontohkan kejadian saat Arnold menangkap basah salah satu peserta yang berbuat curang saat berkompetisi. Saat itu, salah satu peserta memang melakukan kecurangan, dan hal tersebut sama sekali tidak direncanakan hanya demi rating.

“Saya tidak akan pernah mau masuk ke acara yang membodohi masyarakat,” kata Juna.

Kemudian, Juna menjelaskan sering terjadi selisih pendapat di antara juri. Ia menganggap hal yang wajar dan bukan settingan.

“Wajar kalau juri punya opini yang berbeda-beda. Itulah, mengapa jumlah juri itu ganjil”, tambahnya.

Selain diragukan karena dianggap settingan, netizen juga kerap mempertanyakan salah satu peserta yang terlihat kurang baik performanya, namun masih dipertahankan. Menjawab hal itu, Juna menampik bahwa para juri mempertahankan peserta tersebut.

“Ya, kalau di dalam (babak) pressure test ternyata ada yang lebih buruk dari dia, kalian pikir kita (para juri) di belakang gak gigit jari?”

Saat disinggung soal program Masterchef yang mendapat penghargaan Program Pencarian Bakat Terbaik, Juna mengatakan para juri tidak mengejar pengahargaan tersebut.

“Tapi kalau ternyata acaranya dapat award, ya bagus,” kata Juna.

Lebih tegas, Arnold menyampaikan tugas para juri bukanlah membuat berbagai skenario atau drama seperti yang kebanyakan orang sangka.

“Kerjaan kita cuma makan, marahin orang, mulangin orang, menangin orang, beres,” tandasnya. (*)

Laporan: Ashri Fadilla Rahmad.

Editor: M Furqon.

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Perkuat Silahturahmi, GANN Lamteng 'Nyeruit' ...

MOMENTUM, Gunungsugih--Untuk memperkuat jalinan tali silaturahmi ...


Sehari Dibuka, Gerai Bakso Sony Ramai Pengunj ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Setelah hampir tiga bulan ditutup dan ti ...


Mbok Wito Tawarkan Paket Ramadan Dengan Menu ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Setiap Ramadan, hotel dan resto berlomba ...


Mahasiswa IIB Darmajaya Sukses Rintis "Noona ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Berawal dari kesukaan mengeksplore kulin ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com