Harianmomentum--Meski belum memiliki payung
hukum berupa peraturan daerah (perda), namun Dinas Sosial (Dinsos) Kota Metro
tetap mengimbau masyarakat, untuk mengabaikan permintaan sumbangan dari para
gelandangan, pengemis (gepeng) dan anak jalanan.
Hal tersebut bertujuan mencegah membeludaknya
gepeng dan anak jalanan di kota setempat. ”Kami imbau masyarakat tidak mudah
memebrikan uang kepada para gepeng dan anak jalanan. Nanti kalau terus diberi,
jumlah mereka akan semakin banyak dan membuat suasana kota tidak nyaman,” kata
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dan Pemberdayaan Sosial pada Dinsos Metro
Yusuf Effendi, Senin (2/10).
Menurut dia, saat ini kondisi Kota Metro
masih relatif aman dari aksi gepeng dan anak jalan. Walau begitu, tidak menutup
kemungkinan jumlah gepeng dan anak jalanan akan bertambah. Terlebi, jika banyak
masyarakat yang memberikan uang pada mereka.
“Kebanyakan gepeng dan anak jalanan itu bukan
dari Kota Metro, tapi dari luar daerah. Kalau mereka terus-terus diberikan uang,
bisa jadi jumlahnya akan terus bertambah,” terangnya.
Menurut dia, tidak ada sanksi yang diberikan
kepada gepeng dan anak jalanan yang terjaring razia penyakit masyarakat. “Kalau
untuk sanksi memang belum ada. Mereka yang terjaring razia, biasanya hanya
diberi pembinaan agar tidak lagi mengulangi perbuatannya,” ungkapnya.
Begitu juga dengan keberadaan orang gila.
Menurut dia orang gila yang terjaring razia akan ditelusuri asl usul dan
keluarganya.
“Kalau orang gila itu warga Metro akan kita kirim
ke panti rehabilitasi di Bandarlampung, dengan persetujuan pihak keluarga.
Pembaiyaan selama di panti rehabilitasi akan dibiayai Pemkot Metro,”
terangnya.
Terkait orang gila yang tidak jelas
asal-usul dan keluarganya, dia mengatakan belum tahu jalan keluar dan mekanisme
penanganannya.
“Orgil yang tidak jelas asal-usulnya, kita
belum menemukan solusi penanganannya. Kalau kita kirim ke panti rehabilitasi,
nanti siapa yang bertanggung jawab dan untuk penindakan, itu wewenag Sat Pol
PP,” terangnya. (pie)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com