Harianmomentum.com--Tentunya
masyarakat Indonesia akrab dengan sajian berbahan dasar daging sapi yakni
bakso, namun lazimnya penyajian kuliner tersebut berbentuk bundar, namun tidak
di tangan Al Farizi yang mampu meraup untung Rp200 juta perbulan.
Untuk menarik minat konsumen, Al Farizi
mencetuskan ide yang terbilang limitid edition (terbatas) di kota tapis
berseri, sebab olahan itu justru disulap berbentuk unik.
Al Farizi mengatakan, Rabu (4/10, tercetusnya
ide tersebut berawal ketika dia mencoba sajian bakso ketika pria yang akrab
disapa Faiz ini menyambangi Provinsi Jawa Timur lebih tepatnya Kota Malang.
Tidak diduga, ketika Faiz menyoba salah satu
penjual bakso, dia melihat bentuk fisik olahan daging sapi yang terbilang
langka di Kota Bandarlampung.
Oleh sebab itu, dia mencoba peruntunganya
untuk berdagang di kota tapis berseri dengan menerapkan bekal yang didapat dari
kunjungnya ke Kota Malang.
“Ketika saya pulang ke Bandarlampung, lalu
saya ingin mencoba peruntungan berbisnis di bidang kuliner, yakni bakso
berbentuk kotak,” ujarnya saat dijumpai di kedai bakso kotak yang berada di
Jalan Basuki Rahmat nomor 60, Sumur Putri, Telukbetung Selatan Bandarlampung.
Diakuinya, ide yang dibawa jauh-jauh sampai
menyeberangi lautan terbilang membuahkan hasil yang memuaskan, sebab dirinya
dapat merauk keuntungan Rp200 juta perbulan.
“Alhamdulillah, keuntungan saya perbulannya
mencapai Rp200 Juta,” katanya.
Selain menjual bakso kotak, Faiz juga
mengeluti usaha mie ayam, nasi goreng dan menu lainya.
“Keuntungan itu tidak semua disumbangkan
melalui berdagang bakso saja, akan tetapi dari keuntungan menjual mie ayam dan
nasi goreng,” katanya.
Selain menyajikan bakso berbentuk kotak, kedai
yang Faiz kelola juga menyajikan bakso dengan berbentuk hati, bakso beranak,
Beranak Sesar, Ranjau Cinta, Baskom dan tidak lama lalu faiz menciptakan sajian
bakso yang dinamankan Bakso RIP Mantan.
“Untuk mengundang daya tarik konsumen, saya
menciptakan beberapa menu bakso yang terbilang langka di Bandarlampung,”
katanya.
Untuk dapat menikmati bakso limitid edition,
konsumen tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, harga yang diterapkan hanya
Rp13 ribu sampai Rp30 ribu permangkuk.
Dia menjelaskan, bagi siapa saja konsumen yang
bersedia memosting foto-foto menu bakso limitid edition, berhak mendapatkan
potongan dari harga normal sebesar 10 persen.
Varian atau bentuk yang unik sajiannya itu
tidak mempengaruhi citra rasa bakso-bakso buatanya. Sebab, dalam proses
pembuatan bakso itu, dirinya hanya mengguanakan rempah-rempah alami dan tidak
menggunakan zat-zat kimia.
“Semua menu sajian yang kita berikan ini tidak
menggunakan bahan-bahan pengawet, hal tersebut agar menjaga kepercayaan
konsumen saya,” tuturnya.(aji/day)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com