PENUTUPAN Hotel Alexis yang dipicu tidak diperpanjangnya izin operasional bikin heboh masyarakat.
Banyak yang senang, sebagian lain belum
percaya. Misalnya saja Happy Salma. Ia nampak kaget saat diberitahu hotel yang
konon dibekingi pengusaha ternama dan aparat itu ditutup.
Emang sudah ditutup? Yang nutup siapa?"
Happy balik bertanya kepada Rakyat Merdeka.
Jika memang benar nantinya Alexis stop aktivitas esek-esek,
Happy angkat topi untuk Pemprov DKI Jakarta. "Berarti gubernur baru ya. Ya
sesuai janjinya kan? Ya bagus berarti apa yang dijanjikan ya semoga untuk
kemaslahatan semua," cetus istri bangsawan Bali, Tjokorda Bagus ini.
Happy pun masih ragu langkah berani itu akan serta merta
menghentikan prostitusi di Jakarta.
"Sebetulnya ya nggak bisa dipungkiri, prostitusi dari
zamannya abad berapa sebelum Masehi juga ada. Dengan itu ditutup apakah akan
berhenti benar?" tanya Happy.
"Maksudnya yang penting bukan itu, lapangan pekerjaan,
dengan ekonomi yang bagus dengan sendirinya yang membahayakan begitu pasti akan
berkurang. Siapa sih yang sebenarnya ingin bekerja dalam lingkungan yang
membahayakan secara hukum dan lain-lain," imbuh perempuan asli Sukabumi
ini.
Soal lain. Sudah menjadi keputusan Happy kurang lebih sepuluh
tahun belakangan mundur dari industri perfilman.
"Teater itu juga seni. Tapi sayang ini masih jauh dari
industri. Jadi orang-orang yang di sini (dunia teater) ada karena dedikasi, dan
saya sangat menghargai itu," ungkap Happy.
"Dan beberapa tahun belakangan ini saya masih berjuang
untuk mendekatkan teater kepada banyak orang lagi."
Happy membantah kesan eksklusif teater bukan ada pada biaya
menyaksikan pertunjukan. "Tetapi iya eksklusif karena personal. Mereka
menyaksikan langsung, akting mereka dilihat langsung. Itu kenapa jadi
eksklusif," jelas bintang Air Mata Terakhir Bunda.
Bukan tanpa hasil perjuangan dari ibu satu anak ini. Ia
merasa publik semakin melek dengan pertunjukan teater.
"Kemarin pertunjukan Bunga Penutup Abad. Orang tadinya
mungkin nggak aware sama (karya) Pramoedya Ananta. Akhirnya mereka mulai cari
karya-karyanya yang lain. Dan penonton teater sudah semakin solid," aku
pendiri Titimangsa Foundation ini. (rmol)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com