Harianmomentum-- Meningkatnya jumlah
penduduk di Indonesia menyebabkan semakin tingginya kebutuhan atas rumah. Dari
sisi penyediaan, jumlah rumah yang terbangun belum mampu memenuhi permintaan
rumah layak huni, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Untuk itu,
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengajak
pihak Real Estate Indonesia (REI) meningkatkan porsi dalam pembangunan rumah
bagi MBR.
"Saya mengapresiasi tekad REI yang ingin menjadi garda terdepan bagi
penyediaan perumahan rakyat. Dengan REI yang semakin fokus membantu MBR
memiliki rumah, saya semakin yakin lebih mudah untuk mewujudkan program satu
juta rumah," ujar Menteri Basuki di Jakarta, dikutip RMOL.CO Senin, (3/4).
Basuki mengungkapkan bahwa ia terus berupaya menggandeng seluruh mitra terkait
pemenuhan kebutuhan perumahan terutama untuk MBR. Salah satunya, yaitu Kredit
Mikro BTN yang diperuntukkan bagi pekerja informal yang baru diluncurkan beberapa
waktu lalu.
"Yang paling penting dari kredit mikro tersebut adalah memberikan
kesempatan bagi pekerja informal untuk mengajukan kredit rumah, yang sebelumnya
tidak ada fasilitas tersebut," ujarnya.
Menteri Basuki juga mengungkapkan rencananya yang akan meresmikan perumahan di
tiga Transit Oriented Development (TOD) yaitu di Pondok Cina, Tanjung Barat,
dan Palmerah.
Menurutnya, perumahan di TOD tersebut akan terdiri dari apartemen kelas
menengah ke bawah, MBR dan KPR Mikro, dengan total unit sekitar 10.000 unit.(Red)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com