Pemkab Tanggamus Gelar Seangkonan Muakhi Sekala Brak

Tanggal 30 Des 2017 - Laporan - 1698 Views
Pangeran Edward Syah Pernong Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke-23 menyematkan Lencana Kerajaan kepada Bupati Tanggamus Samsul Hadi. Foto Ist

Harianmomentum.com— Pemkab Tanggamus menyelenggarakan kegiatan Seangkonan Muakhi Sekala Brak, yang berlangsung di Lapangan Merdeka Kotaagung, Jumat (29/12).

 

Kemudian dilanjutkan Prosesi Angkon Muakhi dengan penyematan lencana kerajaan kepada Bupati Tanggamus Samsul Hadi, dan penyematan tanda Kekerabatan Gedung Dalom kepada Sekda Tanggamus Andi Wijaya,  Kapolres Tanggamus AKBP Alfis Suhaili, dan Dandim Tanggamus, Letnan Kolonel Arhanud Anang Hasto Utomo.

 

Bupati menyampaikan selamat datang kepada yang mulia pangeran Edward Syah Pernong Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke-23.

 

Bupati melanjutkan, jika mengkaji pada zaman sekarang ditengah-tengah kehidupan yang dinamis, tanpa disadari perkembangan adat istiadat selalu mengiringi melalui seangkonan, bukan semata-mata mengangkat persaudaraan dan pemberian gelar, akan tetapi untuk mencegah budaya asing yang akan mengganti budaya nusantara.

 

"Dengan semangat seangkonan muakhi ini bisa membawa perubahan yang akan dilakukan generasi muda, guna menjaga keberlangsungan adat istiadat secara terus menerus melekat pada kehidupan bermayarakat," kata bupati.

 

Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak yang sudah menyempatkan hadir dan Mengangkon Muakhi Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tanggamus.

"Semoga dengan adanya acara Angkon Muakhi ini, ikatan persaudaraan dan keluarga antara Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak dengan Pemda setempat. Akan terjalin ikatan persaudaraan yang abadi dan tercatat menjadi saksi sejarah untuk anak cucu kita kelak dikemudian hari," ungkapnya.

 

Pangeran Edward Syah Pernong Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke-23 mengatakan bahwa, kegiatan angkonan muakhi yang bertujuan menyatukan kerabat, keluarga besar, menyatakan yang jauh menjadi dekat, dan menjadikan satu kesatuan yang utuh, lalu kedekatan silaturahmi yang dibungkus dengan keagamaan, dibungkus dengan kearipan lokal, dibungkus oleh tradisi dan dibungkus oleh nilai-nilai yang disepakati.

 

Dia melanjutkan, makna dari angkon muakhi membangun spirit kebersamaan, persatuan, spirit keluarga besar yang menyatu untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat, bangsa dan terbajk untuk keseluruhan yang ada ditanah lampung.

 

"Kebaikan ini akan tercermin, karena yang kita kemas dan pakai adalah adat, hari ini kita harus mempererat spirit akhlakul karimah, spirit persatuan, persaudaraan untuk bersatu saling tolong menolong dalam kebaikan dan saling bersaudara," terangnya.

 

Kerajaan Sekala Brak merupakan tradisi melestarikan bentuk-bentuk tradisi kerajaannya, tali kita semua tunduk dibawah payung NKRI, Kerajaan Sekala Brak itu Kerajaan Adat. (day)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Artc Corner, Studio Lukis yang Menawarkan Art ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Kabar gembira bagi pecinta seni di Banda ...


Puluhan Grup Nyambai Bertarung di Pesagi Cult ...

MOMENTUM, Liwa -- Puluhan grup nyambai bertarung dalam Pesagi Cul ...


Belasan Grup Ikut Festival Kuda Kepang di Pri ...

MOMENTUM, Pringsewu--Sedikitnya 15 grup kesenian kuda kepang dari ...


Pringsewu Bugekhok Festival Dihelat ...

MOMENTUM, Pringsewu--Pemerintah Kabupaten Pringsewu bersama  ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com