Harianmomentum--Terlepas
dari spekulasi siapa otak di balik aksi penyerangan terhadap penyidik senior
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan jika melihat kasus besar yang
ditangani. Polisi diminta bekerja cepat untuk mengungkap kasus tersebut.
Demikian dikatakan anggota Komisi III DPR RI Martin
Hutabarat dikutip RMOL.co usai menyampaikan materi dalam Workshop Badan
Pengkajian MPR RI bertema 'Reformulasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Model GBHN' di Hotel Aryaduta, Manado, Sulawesi Utara (Rabu, 12/4).
Menurutnya, penyerangan tersebut tidak bisa dilepaskan dari para koruptor yang
terganggu dan terancam dengan sepak terjang KPK. Khususnya penyidik Novel
Baswedan yang sosoknya sangat ditakuti.
"Novel kan salah satu motor penyidik KPK yang ditakuti para koruptor.
Makanya dia diincar," ujar Martin.
Karena itu, politisi Partai Gerindra tersebut meminta polisi serius dan cepat
melakukan langkah untuk mengusut dan menangkap pelaku. Apalagi Presiden Joko
Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan kepala Polri untuk segera menangkap pelaku.
Setelah pelaku tertangkap maka dilanjutkan dengan membongkar dalang di balik
aksi penyiraman air keras tersebut.
"Kalau dia (pelaku) disuruh oleh koruptor maka koruptor itu harus dihukum
mati. Tidak ada kata diberi ampun. Kita akan tuntut hukuman mati," jelas
Martin.
Menjawab pertanyaan jika otak pelaku penyiraman air keras ternyata adalah elit
politik sehingga menyebabkan polisi tidak berani menangkapnya, Martin enggan
berspekulasi.
"Tidak ada bedanya orang di mata hukum. Yang pasti otak pelaku adalah
orang yang berbahaya dan sangat jahat karena menyuruh serta membiayai orang
lain untuk menyerang penyidik KPK," ujarnya.
"Teroris saja bisa dikejar sampai pelosok, masak mengejar penyiram air
keras saja gagal. Mungkin tidak dua tiga hari tapi polisi tidak boleh menyerah
apalagi sampai gagal. Karena ini akan mengancam kepercayaan publik kepada usaha
pemerintah untuk melindungi penegak hukum dalam memberantas korupsi,"
tegas Martin. (red)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com