Harianmomentum.com - Sekitar 800 juru parkir di Kota Bandarlampung pada 2018 akan menggunakan seragam baru untuk meminimalkan juru parkir ilegal. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandarlampung, Pola Pardede, didampingi Kepala UPT Parkir,  Afruli AT, menyebutkan seragam baru itu berbeda dengan yang lama.

"Seragam juru parkir yang baru nanti akan nomor registernya di bagian dada. Jadi, tidak sembarangan bisa dibeli di pasaran. Semua juru parkir nanti terdata dengan nomor registrasi," katannya, Rabu (21/2/2018).

Dengan menggunakan seragam baru, dia  mengharapkan, tidak ada lagi petugas parkir liar. Semua juru parkir tepi jalan terdata di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Parkir Dishub. 

"Kita berupaya agar semua tertata dengan baik, sehingga ada potensi pendapatan yang masuk ke Pemkot Bandarlampung," jelasnya. 

Pada bagian lain, dia menyebutkan target pendapatan retribusi parkir pada 2018 masih sama target tahun sebelumnya yakni Rp6 miliar. 

Pada 2017, dari target sebesar itu yang terealisasi Rp5 miliar lebih. Hal ini antara lain karena banyak potensi retribusi parkir yang hilang, seperti tepi jalan Indomart dan Alfamart. 

"Kami terus berusaha mencari potensi yang lain. Seperti kalau ada kafe dan tempat usaha baru. Sehingga target pendapatan retribusi parkir tahun ini bisa melebihi capaian tahu lalu," paparnya. 

Tentang potensi parkir yang banyak dikuasai pihak lain, seperti di depan Supermarket Candra Haram Wuruk. Menurut dia, akan dilakukan pendekatan sehingga bisa memberikan sumbangan ke kas daerah.

Potensi lain yang akan diburu, parkir di tempat-tempat usaha baru yang selama ini juga mengenakan parkir kepada pengunjung. Cara ini membuat parkir ilegal menjadi legal. Misalnya, temapt Bakso Dono di depan SMA YP Unila Jalan Suprapto. "Ini potensi karena ramai pengunjung," tandasnya.  (aji).