Harianmomentum.com--Liaison officer (LO) atau Tim Penghubung Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Mustafa-Ahmad Jajuli adu argumen dengan LO Pasangam Arinal Djunaidi - Chusnunia Chalim.

Hal itu terjadi pada saat diskusi debat kandidat di Aula Kantor KPU Provinsi Lampung, Rabu (14/3).

Adu adrgumen dimulai saat Sidik, LO Pasangan Mustafa - Jajuli memberikan saran kepada KPU untuk menertibkan baliho milik Arinal - Nunik yang terpasang dengan Ketua Umum partai masing-masing.

Sidik pun menilai, hal itu tidak sesuai dengan peraturan dan kesepakatan.

Karena itu, dia meminta KPU Lampung untuk menertibkan baliho-baliho tersebut.

"Kami meminta untuk ditertibkan, karena di jalan-jalan ada yang memasang APK dari partai. Tolong buat ditertibkan hal itu," 

Menanggapi hal itu, Yuhadi, LO Arinal - Nunik menilai, baliho yang dipasang tidak memiliki unsur kampanye.

"Itu unsur ajakannya dimana? Kan hanya meminta doa restu Arinal - Nunik, Lampung Berjaya. Yang menyalahi aturannya dimana?" tanya Yuhadi.

Dia mengatakan, jika memang bersalah, KPU dan Bawaslu Lampung harus mengirimkan surat. Sehingga, dapat disampaikan kepada DPP Partai Golkar.

"Ya kalau salah kirimi surat, kami akan memberitahukan ke Jakarta. Untuk mengingatkan ketua Umum Airlangga Hartarto bahwa telah menyalahi aturan," jelasnya.

Dia membeberkan bahwa di grup whatsapp, LO Mustafa - Jajuli Edwin Hannibal menuliskan untuk mencoret pasangan nomor 3.

Dia menerangkan, calon kepala daerah yang telah dipenjara saja tidak dicoret, apalagi hanya memasang APK.

"Apanya yang mau dicoret? Yang sudah di penjara saja tidak dicoret, apalagi ini hanya karena memasang baliho," tegasnya. (adw)