Harianmomentum.com--Parisada
Hindu Dharma Indonesia (PDHI) Provinsi Lampung menggelar pawai dan atraksi
ogoh-ogoh dalam rangka memperingati Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940/2018.
Kegiatan itu dihadiri
seluruh umat Hindu yang dipusatkan di Tugu Adipura Bandarlampung, Jumat
(16/3/2018).
Acara itu dibuka Plt
Wali Kota Bandarlampung Yusuf Kohar dan dihadiri Ketua PDHI Provinsi Lampung I
Ketut Pasek, serta perwakilan dari Polda Lampung.
Salah seorang panitia
acara Wayan Sudasta (46) mengatakan, kegiatan ini dalam agama Hindu lebih
dikenal dengan nama Sawur Kesange yang bermakna membersihkan diri.
"Banyak, kan sange
itu sembilan, membersihkan sembilan, membersihkan diri, mempesihkan pikiran,
membersihan alam sekitar, dan lainnya," kata Wayan Sudasta.
Maksudnya, kata dia,
adalah agar umat hindu sebelum melakukan nyepi yang jatuh pada Sabtu
(17/3/2018) sudah membersihkan diri sehingga tidak ada godaan dan nyepi dapat
berjalan lancar.
"Besok perayaan
Nyepi, kegiatannya yamati geni (mematikan api), mati lelungaan (tidak
berpergian), mati karye (tidak bekerja). Ya di dalam rumah, minimal di
pekarangan rumah," imbuhnya.
Dia melanjutkan,
nantinya ogoh ogoh yang sudah ditampilkan dalam pawai dan atraksi akan dibakar.
Setidaknya ada lima ogoh ogoh dalam pawai ini salah satunya ogoh-ogoh sangiang
kala abang.
"Bahasa
Indonesianya dedemit merah lah gitu. Mereka ini dianggap yang mengganggu umat
manusia. Sehingga nanti dibakar dimusnahkan," kata dia.
Usai acara nyepi, Minggu (18/3/2018) umat Hindu akan melaksanakan mandi kembang untuk mensucikan diri. "Namanya ngembak geni, bersih-bersih diri ke laut, mandi kembang mensucikan diri," tutupnya.(ira)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com