240 Grup Ikut Festival Qasidah di Lampung

Tanggal 10 Apr 2018 - Laporan - 1688 Views
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Provinsi Lampung Hery Suliyanto, Ketua Umum DPW-LASQI Provinsi Lampung, Yustin Ridho Fircado pada Qasidah Super Festival 2018. Foto. Ist.

Harianmomentum.com--Qasidah Super Festival 2018 Tingkat Provinsi Lampung pada 9-13 April 2018, diikuti 240 grup atau 2.880 orang dari 15 kabupaten/kota se-Lampung. 


Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Provinsi Lampung Hery Suliyanto mewakili Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno membuka festival yang berlangsung di Gedung Bayanihan, Asrama Haji Lampung di Rajabasa, Bandarlampung, Senin (9/4/2018). 


Hery mengatakan, qasidah merupakan seni budaya bangsa Indonesia yang mampu menampung dan menumbuhkan daya cipta para seniman qasidah dalam memperkuat jati diri bangsa, meningkatkan apresiasi 

dan kreativitas seni budaya bangsa bernuansa Islami.


Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyambut baik kegiatan ini sebagai wahana memelihara nilai-nilai budaya dalam masyarakat yang bernafaskan Islam. "Qasidah ini juga merupakan refleksi dan ekspresi melalui aspek berupa tuntunan, dakwah dan syiar agama yang terkandung di dalamnya," ujar Hery.


Saat ini, menurut Hery, banyak dilaksanakan perlombaan menyanyi melalui media televisi dan tidak sedikit pula dari mereka yang berhasil mewujudkan keinginannya untuk menjadi penyanyi/vokalis terkenal. Namun dari sekian banyak penyanyi di negara ini, hanya beberapa orang yang berkeinginan untuk melestarikan Iagu-lagu Islami.


"Padahal lagu-lagu bernuansa Islami memiliki nilai sangat strategis dalam upaya untuk menumbuh-kembangkan nilai-nilai religius khususnya di kalangan anak-anak usia dini dan kalangan remaja serta masyarakat," kata dia.


Dikatakannya, secara umum target yang ingin dicapai dalam acara tersebut yakni pembinaan mental spiritual masyarakat menuju masyarakat yang maju, berdaya saing dan berakhlakul kharimah.

 

Selanjutnya, memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai budaya Islami serta rasa cinta terhadap nilai-nilai bernuansa Islam. Lalu, melestarikan seni budaya Islami yang terkikis oleh budaya luar serta memperkenalkan pada generasi penerus mengenai keluhuran seni budaya Islam yang tumbuh sejak berabad-abad silam.


"Acara ini juga sebagai membangun dan mempererat silaturahmi dalam bingkai ukuwah islamiah di Provinsi Lampung," ucap Hery.


Sementara Ketua Umum Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Seni Qasidah Indonesia (DPW-LASQI) Provinsi Lampung, Yustin Ridho Fircado mengatakan, Qasidah Super Festival bertujuan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada para pegiat grup-grup qasidah yang ada di Provinsi Lampung. 


"Ini kesempatan untuk mengekpresikan kreativitasnya, kesempatan untuk uji kemampuan dalam meraih prestasi terbaik, sambil mempererat jalinan silaturahmi. Oleh sebab itu, kita berharap tiap-tiap DPD LASQI Kabupaten/Kota dapat mengirimkan peserta terbaik dari daerahnya masing-masing," ungkapnya.


Pembinaan qasidah dilakukan DPW LASQI bersama Pemprov Lampung. Alasannya, setiap dua tahun sekali akan diselenggarakan Festival Qasidah Berskala Besar Tingkat Nasional, sebagai follow-up pembinaan dari tingkat provinsi.


Meskipun juara Qasidah Super Festival tidak otomatis menjadi duta Provinsi Lampung ke tingkat nasional, namun acara itu merupakan kesempatan yang baik untuk mengembangkan kreativitas di bidang seni qasidah. 


"Saling asah, saling asih, dan saling asuh serta berbagi pengalaman antar sesama peserta. Baik mengenai kostum, ragam tabuhan rebana, koreografi, maupun harmonisasi musik dan vokal, yang menjadi standard tingkat nasional. Mudah-mudahan pengalaman kali ini dapat menjadi motivasi kreatif, untuk mempersiapkan diri di tahun depan," jelasnya.


Pada  2019, lanjut Yustin, DPP LASQI akan menyelenggarakan festival qasidah berskala besar, yang melombakan seni qasidah Kategori Remaja Putra/Putri dan Dewasa Putra/Putri. 


"Oleh karena itu, di tahun depan DPW LASQI bersama Pemprov Lampung mudah-mudahan akan kembali melakukan seleksi untuk memilih duta Lampung pada even tingkat nasional," ungkapnya.


Yustin menerangkan, di tengah era globalisasi saat ini dan serbuan budaya asing yang begitu gencar dan masif melumuri nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Ini dapat menggoda gaya hidup masyarakat terutama generasi muda.


Oleh sebab itu, jelas Yustin, melalui LASQI yang berakar pada norma-norma agama Islam, dapat diharapkan menjadi tiang pancang budaya dan benteng nilai-nilai luhur karakter bangsa yang berakhlakul karimah. Hal tersebut mampu menggerus budaya yang masuk dari luar.


Di saat bidang-bidang kehidupan yang lain tampak hiruk-pikuk dengan kepentingan-kepentingan kelompok, maka bisa dipastikan, bidang budaya justru dapat mempersatukan kita di bawah panji-panji kebangsaan. "Saya berharap kepada pengurus DPW LASQI, DPD, dan DPC LASQI dapat terus memikirkan perkembangan LASQI ke depan," pungkasnya. (ira)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Artc Corner, Studio Lukis yang Menawarkan Art ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Kabar gembira bagi pecinta seni di Banda ...


Puluhan Grup Nyambai Bertarung di Pesagi Cult ...

MOMENTUM, Liwa -- Puluhan grup nyambai bertarung dalam Pesagi Cul ...


Belasan Grup Ikut Festival Kuda Kepang di Pri ...

MOMENTUM, Pringsewu--Sedikitnya 15 grup kesenian kuda kepang dari ...


Pringsewu Bugekhok Festival Dihelat ...

MOMENTUM, Pringsewu--Pemerintah Kabupaten Pringsewu bersama  ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com