Harianmomentum-- Anggota
Komisi II DPR Rahmat Hamka mengapresiasi kinerja Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri) yang terus menggenjot perekaman e-KTP untuk masyarakat, hingga
kini mencapai 97,09 persen. Dia pun berharap, hasil perekaman ini dapat
dioptimalkan dalam pelayanan masyarakat melalui sistem integrasi data.
"Database e-KTP harus segera bisa dioptimal
fungsinya. Integrasi data harus menjadi prioritas," ucap Rahmat, kemarin,
dikutip RMOL.CO.
Informasi kemajuan perekaman e-KTP disampaikan
Direktur Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh. Kata dia, per 4 April lalu,
penduduk yang sudah melakukan perekaman e-KTP mencapai 173.030.119 atau
sebanyak 97,09 persen. Zudan juga memastikan, kebutuhan blangko e-KTP untuk
2017 dan 2018 telah tercukupi, yaitu sebanyak 25,9 juta keping.
Rahman juga meminta Kemendagri segera mencari
jalan keluar atas masih tersandranya sebagian data e-KTP oleh pihak asing
akibat karut-marutnya pelaksanaan program tersebut di awal-awal periode. Data
tersebut harus segera diambil alih Pemerintah demi keamanan negara dan agar
bisa digunakan secara optimal untuk pelayanan masyarakat.
"Solusi terkait sebagian data e-KTP yang
masih tersandera pihak asing sangat penting. Kemendagri diharapkan dapat segera
mengurai secara komprehensif tentang hambatan yang ada agar ke depan database
tunggal dapat terintegrasi," tandas politisi muda PDIP ini.
Sebelumnya, Mendagri Tjahjo Kumolo menargetkan
pendistribusian e-KTP rampung pada Oktober 2017. Walau sempat tertunda karena
kasus korupsi, pencetakan e-KTP mulai berjalan. Sejak Maret lalu, Kemendagri
sudah mulai mencetak blangko e-KTP secara bertahap untuk kemudian akan
didistribusikan ke masyarakat.
"E-KTP sudah dicetak bertahap dari akhir
Maret. April sudah didistribusikan bertahap. Mudah-mudahan Oktober sudah
selesai semua,” katanya usai menghadiri Seminar Nasional Asosiasi Ilmu Politik
XXVII tentang Pemilihan Umum Serentak 2019 di Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta, Kamis kemari lusa.
Kemendagri sudah menetapkan mencetak 7 juta
keping blanko e-KTP. Sebanyak 4 juta keping diperuntukkan bagi warga yang sudah
memiliki surat keterangan dan merekam data diri. Sementara sisanya untuk warga
yang mengubah statusnya.
Tjahjo meminta maaf atas keterlambatan
pencetakan e-KTP akibat banyaknya pegawai Kemendagri yang dipanggil KPK sebagai
saksi dalam kasus korupsi e-KTP. Dia pun berjanji akan terus menggejot anak
buahnya sehingga perekaman dan pendistribusian e-KTP kepada semua masyarakat
dapat segera rampung.(Red)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com