Harianmomentum--Peran daerah sangat
penting dalam menjaga stabilitas harga, mengingat karakteristik inflasi
Indonesia masih dipengaruhi gejolak pasokan berbagai komediti.
Hal tersebut disampaikan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona saat sosialisasi
pembentukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di aula kantor pemkab
setempat, Senin (24/7).
"Kegiatan
ini sebetulnya untuk mengumpulkan informasi dari tiap OPD( organisasi perangkat
daerah), terkait perkembangan inflasi. Selanjutnya akan disampaikan pada
rakornas di Jakarta yang akan dipimpin langsung Presiden (Joko
Widodo)," kata Dendi Ramadhona usai membuka kegiatan tersebut.
Dia
menerangkan, pembentukan TPID itu berdasarkan Surat Direktorat Jendral
Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri Nomor : 067/918/II//2014
Tanggal 12 Februari 2014.
Surat
tersebut perihal TPID dan himbauan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TPID VI di Batam. Saat itu, lanjut dia, presiden
mengimbau seluruh pemerintah kabupaten/kota segera membentuk TPID.
Himbauan tersebut bertujuan menyelaraskan strategi pengendalian inflasi
di tingkat pusat dan daerah, serta mempertegas komitmen bersama dalam menjaga
stabilitas harga.
"Sebenarnya
pada tahun lalu (2016) kita sudah bentuk TPID yang diketuai Pak Sekda,
tapi berdasarkan instruksi Pemerintah Pusat, Ketua TPID daerah harus kepala
daerah dalam hal ini bupati, maka kita harus kembali melakukan
pembentukan," terangnya.
Dia mengungkap, berdasarkan data, tingkat inflasi daerah Kabupaten Pesawaran
masih di atas target yang ditetapkan Nasional.
"Sampai dengan bulan Juni 2017 inflasi Kabupaten Pesawaran mencapai 2,22
persen. Ini lebih tinggi dibandingkan target nasional yang ditetapkan hanya 2
persen. Nah melalui momen ini, kita akan bahas langkah antisipasinya,"
jelasnya. (eri)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com