MOMENTUM, Metro--Fasilitas alat cuci tangan yang ditempatkan Pemkot Metri di sejumlah pasar, terkesan hanya jadi pajangan belaka. Tong penampung air pada alat cuci tangan tersebut, sering kosong. Begitu juga dengan sabun-nya, sering habis dan tidak diisi ulang.
"Pengadaan kelengkapan alat cuci tangan, katanya sih selama tiga bulan ditanggung pemerintah. Kenyataanya belum tiga bulan, tong airnya kosong, sabunya habis, tapi tidak pernah diisi," kata seorang pedagang di Pasar Tejoagung, Kamis (1-10-2020).
Akibat kondisi tersebut, lanjut dia, peralatan cuci tangan tersebut jarang sekali berfungsi. "Bagaimana mau difungsikan, air dan sabunya nggak ada. Ya cuma jadi pajangan aja. Selang pembuangan airnya juga bocor," ungkapnya.
Kondisi tersebut membuat para pedagang berinisiatif membeli pipa untuk mengalirkan air dari wc umum pasar ke tong alat pencuci tangan.
"Kalau untuk ngisi air kami urunan beli selang untuk mengalirkan air dari WC umum ke tong ini. Cuma untuk beli sabunya, kami bingung. Nanti pas kita belikan, ternyata masih ditanggung pemerintah," terangnya.
Kondisi serupa juga terjadi pada alat pencuci tangan di Pasar Margorejo dan kkomples Pertokoan Pasar Shoping Center. Menurut pedagang setempat, alat cuci tangan itu sempat rusak, tapi sudah diperbaiki oleh pedagang.
"Ini kerannya juga sudah ada yang, rusak tapi pemerintah Kota Metro tidak ada pengecekan dan selang bawahnya juga tidak panjang. Jadi kami tambal saja sama plastik," kata seorang pedagang di Pasar Margorejo.
"Sabun cuci tangan habis dibiarkan begitu saja. Tidak ada omongan, apakah sabun itu boleh diganti oleh pedagang kalau sudah habis atau tidak. Tidak ada omongan dari dinasnya," ungkap seorang pedagang di kompleks pertokoan Shoping Centre.
Pedagang berharap,pemkot bisa memperhatikan kondis alat cuci tangan tersebut, sehingga dapat difungsikan dengan baik.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Perdagangan Kota Metro mau pun kepala bidang di dinas tersebut belum berhasil dikonfermasi karena sedang tidak berada di kantor.(**)
Laporan: Adipati Opie
Editor: Munizar
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com