MOMENTUM, Gedongtataan-- Kisah asmara sepasang remaja tak jarang harus berakhir tragis, bahkan ada yang nekat sampai bunuh diri.
Seperti yang dialami seorang remaja putri RS (17), pelajar putri asal kecamatan Waylima, Pesawaran. Remaja malang itu mengakhiri hidup dengan menggantung dirinya dengan menggunakan dasi sekolah yang dililitkan di leher.
Selvi, tetangga korban menuturkan, ibu korban merupakan orang yang pertama kali menemukan RS dalam keadaan tidak bernyawa lagi.
“Saya mendengar ibunya menjerit histeris dan saya langsung menuju ke situ untuk melihat. Ternyata RS sudah tergeletak, karena bambu di kamar RS yang dipakai untuk mengikat tali dasi itu patah, kejadiannya sekitar pukul 16.00 WIB saat ditemukan mukanya sudah membiru,” katanya, Jumat (7-5-2021).
Menurut Selvi, RS adalah gadis yang tertutup, namun tidak pernah terlihat murung dan terlihat biasa saja tidak pernah menunjukan adanya masalah hidup.
"RS ini kesehariannya memang tertutup tapi tak terlihat murung dan kalau ada masalah pun dia tidak pernah cerita," katanya.
Keterangan serupa juga datang dari sahabat korban, Windi (16) mengungkapkan pernah membaca pesan RS bersama kekasihnya di aplikasi pesan WhatsApp. "Besok lo layat tempat w karena w mau bunuh diri," ujarnya meniru isi pesan singkat korban kepada kekasihnya.
Bahkan, Windi menuturkan, sebelum memutuskan untuk bunuh diri, RS sempat menuliskan wasiat di handphone miliknya.
“Dia nulis wasiat pakai bahasa sunda artinya, jangan menyalahkan siapa-siapa, ini bukan masalah cinta atau apa ini karena saya sudah lelah hidup jadi jangan salahkan siapa-siapa,” tuturnya.
Hingga kini, kejadian tersebut sedang diselidiki pihak kepolisan Polsek Kedondong dan masih menunggu hasil dari tim Inafie Polres Pesawaran.
“Kejadian ini sedang kami selidiki dan minta keterangan saksi-saksi, kita juga masih menunggu hasil dari tim Inafis Polres Pesawaran,” ujar Kanit Reskrim Polsek Kedondong Bripka Andhika.
Laporan: Rifat Arif
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com