MOMENTUM, Pringsewu -- Sebanyak 42 dosen dari 92 dosen Institut Bakti Nusantara (IBN) Lampung telah bersertifikasi dosen dari Kemendikbud Ristek RI.

Dari ke-42 dosen IBN tersebut, enam di antaranya baru memperoleh sertifikasi dosen. Yaitu, Fauzi, Sudewi, Sri Ipnuwati, Sariyah Astuti, Yoe Yang Rahsel dan Pamuji Setiawan.

Dekan Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer (Fitkom), M. Muslihudin menjelaskan, ke-42 dosen itu terdiri dari 34 dosen Fitkom dan delapan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

"Artinya sekitar 45 persen dosen di IBN Lampung sudah menyandang sertifikasi dosen, terhitung sejak 2016-2022. Target kami pada 2025 bisa mencapai 100 persen," ucapnya di sela syukuran enam dosen yang mendapatkan sertifikasi di aula Kampus IBN Lampung di Pringsewu, Rabu (24/5/2023).

Dia mengatakan, dosen yang mendapat sertifikasi itu merupakan tenaga pengajar yang diberikan tunjangan profesi oleh negera melalui Kemendikbud Ristek RI.

Menurut dia, sebenarnya dari IBN Lampung pada 2022 mengajukan tujuh dosen yang dinilai memenuhi syarat.  Namun yang lolos hanya enam orang. "Alhamdulillah ada enam dosen IBN Lampung dinyatakan lulus dan mendapat sertifikasi dosen," jelasnya.

Pada proses seleksi, kata dia, para dosen tersebut melakukan pemberkasan dan mengisi beban kinerja dosen, mencakup Tri Darma Perguruan Tinggi bidang pendidikan, pengajaran, penelitian, pengabdian, dan dokumen penunjang lain.

"Untuk tahun 2023 ini pada gelombang 1, IBN Lampung secara bertahap kembali mengajukan enam dosen yang sudah  ineligible," imbuhnya.

Sedang Rektor IBN Lampung Fauzi, mengharapkan kepada para dosen lainnya di IBN Lampung untuk optimistis mendapatkan sertifikasi dosen. Namun harus dibarengi banyak belajar dan semangat kerja.

"Saya yakin dengan semangat dan kemauan yang kuat pasti apa yang diharapkan akan dapat diraih pada waktunya,"ucap Fauzi yang juga Wakil Bupati Pringsewu periode 2017-2022 itu.

Pada acara syukuran tersebut, juga digelar Seminar Nasional tentang Strategi Tembus Jurnal Internasional Bereputasi. Diikuti 13 perguruan tinggi se-Indonesia dengan pemateri Prof Rully Charitas Indra, dosen Universitas Ahmad Dahlan. (*)