Harianmomentum.com--Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara akan menggelar operasi pasar untuk
menstabilkan harga beras yang akhir-akhir terus merangkak naik.
Pelaksan Tuga (Plt) Asisten II
Sekretariat Pemkab Lampura Syahrizal Adhar mengatakan, sebulan terakhir
kenaikan harga beras di pasaran kabupaten setempat, sudah mencapai kisaran 20
persen dari harga normal.
“Kita pantau terus perkemb angan harga, jika masih tetap tinggi,
kita gelar operasi pasar,” kata Syahrizal usai rapat koordinasi dengan dinas
perdagangan dan bagian ekonomi pemkab
setempat, Senin (15/1).
Menurut dia, saat ini cadangan beras di kabupaten setempat mencapai 100 ton. “ Hasil koordinasi dengan bulog,
kita masih punya cadangan seratus ton beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perdagangan Lampura Wan Hendri mengatakan, kenaikan
harga beras yang tinggi akan berdampak negatif terhadap perekonomian masyarakat.
Saat ini, lanjut dia, harga beras kualitas medium, naik menjadi Rp10 ribu per
kilogram dari sebelumnya Rp9.450 per kilogram.
"Operasi pasar yang akan kita gelar, tentu melibatkan bulog.
Harga jual pun hanya Rp8.500 per kilogram. Teknisnya, bulog akan
mendistribusikan beras ke pedagang yang telah menjadi mitra bulog. Operasi
pasar ini pun akan dipantau oleh satgas pangan Lampung Utara,” kata Wan Hendri.
Pantauan di Pasar Sentral Kotabumi, kenaikan harga beras sudah terjadi
selama satu bulan. Dedi (45) pedagang
beras di pasar tersebut mengatakan, pemicu kenaikan harga karena kurangnya
pasokan dari distributor.
"Untuk beras kualitas rendah ukuran karung 10 kilogram,
sekarang Rp105 ribu. Sebelumnya hanya Rp95
ribu. Kualitas sedang kita jual Rp110
ribu, sebelumnya Rp97 ribu. Kalau kualitas
baik, sekarang Rp140 ribu per sak. Sebelumnya hanya Rp125 ribu,” paparnya. (ysn)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com