Harianmomentum--Harga ikan laut di Kota Bandarlampung melonjak tinggi, ini karena terbatasnya hasil tangkapan nelayan setempat saat ini karena kondisi cuaca buruk di perairan Teluk Lampung .

Sejumlah pedagang ikan di Pasar Gudang Lelang Bandarlampung, mengatakan, kenaikan harga ikan sudah terjadi sejak akhir tahun 2017.

"Semenjak harga ikan naik. Jadi sepi dagangnya," kata Wasito (46), salah satu pedagang setempat kepada Harianmomentum, Rabu (17/01/2017).

Wasito mengaku, kenaikan harga ikan hampir mencapai 50% dan kenaikan terjadi pada semua jenis ikan.

Harga ikan yang mengalami kenaikan tinggi, di antaranya tenggiri yang mencapai Rp90.000/kg, padahal harga normalnya Rp60.000/kg, selar dan kembung kini mencapai Rp60.000/kg, sebelumnya Rp35.000-Rp40.000/kg, kakap mencapai Rp70.000/kg, sebelumnya Rp45.000/kg, tongkol Rp40.000/kg, sebelumnya Rp30.000/kg, cumi-cumi mencapai Rp70.000/kg, sebelumnya Rp40.000/kg, bawal RP70.000/kg, sebelumnya Rp40.000/kg, serta harga simba Rp70.000/kg, harga normalnya Rp40.000/kg.

Menurutnya, kenaikan harga ini akibat tangkapan nelayan masih terbatas sehubungan faktor cuaca buruk yang melanda perairan Lampung dan nelayan santrang ditutup. 

“Faktor cuaca yang menjadi penyebab minimnya hasil tangkapan nelayan. Hal itu sudah terjadi sejak akhir Desember hingga sekarang,” kata Warsito.

Para pedagang menyebutkan, harga ikan akan kembali normal jika kondisi cuaca sudah cukup baik untuk melaut. 

Sementara harga telur mulai mengalami penurunan hingga Rp 1.000 perkilogram. Harga telur yang tadinya Rp 23 ribu perkilogram menjadi Rp 22 ribu perkilogram.

Salah satu pedagang telur di Pasar Bambukuning Jabar (60) mengatakan mengatakan, untuk beberapa hari ini harga telur menurun. Harga sekarang Rp 22 ribu perkilogram, penurunan sebesar Rp 1.000.

Ia mengaku, penurunan harga telur terjadi beberapa hari ini. Namun, penurunan harga ini masih belum berpengaruh dengan penjualan.

Untuk harga telur jenis ayam kampung senilai Rp 2.000 per butir dan telur bebek Rp 2.300 per butir. (ica)