Rupiah Melemah, PHK Massal Ancam Indonesia

Tanggal 05 Sep 2018 - Laporan - 992 Views
Ilustrasi

Harianmomentum.com--Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah. Hingga Selasa pukul 21.00 WIB, angkanya sudah mencapai level Rp15.100 per dolar AS.

Berdasarkan catatan, nilai tukar ini merupakan yang terburuk sejak masa krisis moneter (krismon) pada tahun 1998.

Atas dasar itu, pemerintah diminta segera mencari solusi untuk menekan angka kenaikan nilai tukar dollar terhadap rupiah.

Sebab, jika terus dibiarkan akan berdampak buruk bagi perusahaan, terutama yang produksinya menggunakan bahan impor. Akibatnya, akan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal.

Hal itu disampaikan Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) DR. Ambya saat dihubungi harianmomentum.com, semalam.

Menurut Ambya, kenaikan nilai tukar dollar yang terus meningkat akan membenani masyarakat Indonesia. Khususnya, bagi pelaku usaha yang melakukan produksi dengan bahan impor dan yang memiliki hutang menggunakan dollar.

"Kalau jangka pendek ini sudah kelihatan. Sehingga harga barang barang impor itu akan semakin meningkat terus," jelas Ambya.

Bahkan, dampak dari kenaikan nilai tukar dollar itu akan terjadi PHK massal dan banyak perusahaan yang gulung tikar.

"Kalau tidak cepat diatasi maka akan lebih bahaya bagi para tenaga kerja. Bisa terjadi lagi yang namanya PHK dan sebagainya itu," tuturnya.

Karena itu, dia mengharapkan, pemerintah agar dapat segera mencari solusi untuk menekan kenaikan dollar tersebut.

Terlebih lagi, menurut dia dengan melihat situasi saat ini, nilai tukar dollar terhadap rupiah akan terus meningkat secara perlahan.

"Makanya pemerintah harus segera mencarikan solusinya. Jika tidak, maka nilai rupiah akan semakin merosot," harapnya.

Dia juga menilai, kenaikan nilai tukar dollar terhadap rupiah juga diduga adanya keterkaitan politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Ini juga harus dicari siapa oknum-oknum dibalik semuanya. Bukan tidak mungkin ini ada kaitannya dengan politik," tutupnya. (adw/ap)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Lampung Craf 2024, Giliran Lampung Timur Jadi ...

MOMENTUM, Bandarlampung -- Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekra ...


SBI Perkuat Fokus Efisiensi dan Inovasi Hadap ...

MOMENTUM, Jakarta--PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (“SBI”) men ...


Kunjungan Kerja Proyek Food Systems, Land Use ...

MOMENTUM, Semarang--Tim Deputy National Project Director Folur me ...


Maret 2024, BI: Indeks Keyakinan Konsumen Lam ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Keyakinan masyarakat Lampung terhadap ki ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com