Perkembangan kecerdasan buatan (AI) di tahun 2018 : akankah robot mendominasi peradaban manusia?

Tanggal 20 Okt 2018 - Laporan - 2926 Views
sumber foto: inet

Harianmomentum.com-- Tahun 2018 adalah awal dari kebangkitan artificial intelligence (AI) atau disebut juga kecerdasan buatan. Nama Sophia adalah robot humanoid AI besutan perusahaan Hanson Robotics yang berbasis di hongkong . Pada Oktober 2017, robot tersebut menjadi warga negara Arab Saudi (wikipedia)

Sophia adalah contoh kecerdasan buatan (AI) yang paling maju dimasa ini. Sophia mampu berinteraksi selayaknya manusia normal, berbincang, berdabat argument, berekspresi  dan bahkan ia mampu mengenali wajah dan membaca ekspresi trmasuk emosional lawan bicaranya.

Jika kita tengok sejarah manusia, manusia melewati evolusi hingga ribuan tahun untuk sampai ke peradaban maju saat ini. Bayi lahir dari nol tahun membutuhkan kurang lebih 20 tahun untuk belajar mengenali dan memahami hingga mereka benar-benar mengerti. Proses ini dinamakan tahap perkembangan otak yang terbagi kedalam beberapa klasifikasi atau fase.

Otak adalah mesin penggerak segala fungsi dan aktivitas tubuh manusia. Jika Anda ingin bergerak atau melakukan sesuatu, otaklah yang memerintah dan mengaturnya. Kecerdasan, kreativitas, emosi, dan ingatan juga menjadi sekian dari banyak hal yang diatur oleh otak.

Lalu bagaimana dengan AI? ketika suatu AI terlahir dan telah mencapai tahap paling sempurna, maka bayi AI lainya akan terlahir seketika dengan kecerdasan yang setara bahkan lebih dari induknya tanpa membutuhkan proses evolusi dari nol. 

Melihat perkembangan teknologi saat ini 15 tahun sudah android OS mendampingi setiap individu manusia di seluruh belahan dunia dan contoh kecil imbasnya dapat kita rasakan. Ponsel pintar ini mendominasi pola dari proses evolusi manusia dalam kehidupan sosial yg mungkin berdampak negatif dan ada juga nilai positif. 

Kembali ke AI jika proses evolusi sophia ( robot AI ) hanya membutuhkan waktu 15 tahun untuk mncapai puncaknya bukan hal yg mustahil ditahun itu ketika robot berwujud manusia akan kita jumpai bahkan berdampingan dalam kehidupan sehari-hari kita. Lalu dampak apakah yang akan kita rasakan jika kita telah sampai pada masa itu?   

AI didesign seperti halnya kemampuan otak manusia, AI sendiri memiliki ribuan bahkan jutaan lebih algoritma yang mampu beradaptasi dengan lingkungan agar mereka dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri (selflearn). Maka dari itu AI adalah ancaman peradapan umat manusia yang dikembangkan sendiri oleh manusia.

So the Endpoint is become humans question. would robots take over human? Would roborts take rule the world ? If it's true happen to human is the DAJJAL is come from human technology ? (Adr : inspired by sophia robot humanoid AI)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Panduan Lengkap Memilih Hosting Murah yang Be ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Di era seperti saat ini, menyeleksi host ...


Xiaomi Hadirkan Redmi Buds 4 Active ...

MOMENTUM, Jakarta--Xiaomi, perusahaan elektronik dan teknologi pi ...


Copy Trading Crypto, Menduplikasi Strategi Tr ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Cryptocurrency telah mengalami perkemban ...


Cara Potong Video Online Gratis, Begini Penje ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Video merupakan salah satu bentuk konten ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com