Harianmomentum.com--Partai Golkar punya strategi tersendiri dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada delapan kabupaten/kota di Lampung.

Menurut Wakil Ketua DPD I Golkar Lampung Korbit Kepartaian I Made Bagiasa, pihaknya akan mempersiapkan kader muda untuk maju dalam Pilkada 2020 mendatang.

Diantaranya: Isfansa Mahani, anak Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Ardito Wijaya, anak Walikota Metro Pairin.

“Sudah ada beberapa kader yang punya niatan untuk maju Pilkada 2020,” kata Made kepada harianmomentum.com, Minggu (21-7-2019).

Isfansa Mahani direncanakan bakal maju Pemilihan Bupati (Pilbup) Waykanan. Sedangkan Ardito Wijaya untuk Pemilihan Walikota (Pilwakot) Metro.

Tak hanya itu, sejumlah nama yang sudah lebih dahulu mencuat tak luput dari pertimbangan, seperti Rycko Menoza (mantan Bupati Lamsel) untuk Bandarlampung dan Musa Ahmad (Ketua DPD II Golkar Lamteng) untuk Kabupaten Lampung Tengah. Kemudian Toni Eka Candra (Anggota DPRD Provinsi Lampung) untuk Kabupaten Lampung Selatan.

“Untuk di Bandarlampung yang punya niatan maju ada Rycko Menoza. Kemudian untuk di Lamsel kita ada Toni Eka Candra,” sebut Made.

Selanjutnya, Pesisir Barat (Pesibar) Rahman Kholid (Ketua DPD II Golkar Pesibar) dan Lampung Timur (Lamtim) Azwar Hadi (Ketua DPD II Golkar Lamtim).

“Untuk di Waykanan kita punya kader generasi milenial yang siap maju pilkada, yaitu Isfansa Mahani (anak Arinal Djunaidi). Beliau ini kader muda yang berbakat, dia juga calon legislatif terpilih dari Golkar untuk di Bandarlampung,” kata Made.

Sementara untuk di Pesawaran, menurut Made pihaknya masih akan melakukan komunikasi lebih lanjut. Sehingga dia belum dapat menyebut siapa kader potensial yang siap maju Pilkada di Pesawaran.

“Kalau untuk di Metro, ada Ardito Wijaya (Anak Walikota Metro) Pairin, yang sudah punya niatan maju,” ujar Made.

Lebih lanjut Mde menuturkan, DPD II Golkar Lampung di delapan wilayah tersebut dalam waktu dekat akan membuka penjaringan dan penyariangan bakal calon kepala daerah.

“Nanti akan kita buka pendaftaran untuk umum atau penjaringan. Kita utamakan kader internal Golkar yang mau dan punya potensi,” jelasnya.

Walau begitu, kandidat dari partai politik (parpol) lain juga tetap dipersilahkan untuk mengikuti proses penjaringan tersebut.

“Tetap tidak menutup kemungkinan untuk parpol lain, karena kita harus koalisi juga,” ucapnya.(acw/ap)