Harianmomentum.com--Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Lampung Irjen Suntana menjanjikan akan mengungkap jaringan penjualan dan pemburu satwa langka di wilayah hukum setempat.

Hal itu disampaikan Kapolda Lampung saat memimpin konferensi pers terkait penangkapan tersangka pemburu satwa liar yang ditangkap petugas Polsek Bengkunat Polres Lampung Barat, Senin (13/8).

"Kelak, kepolisian akan terus memberikan dukungan untuk melakukan penyelidikan serta mengungkap jaringan pemburu satwa liar itu," kata Kapolda.

Kapolda menjelaskan, pihak Kepolisian setempat mendapatkan informasi akan adanya penjualan satwa dilindungi, di wilayah hukum Mapolsek Bengkunat. 

Menyikapi laporan itu, tim gabungan yang terdiri dari Polsek Bengkunat dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Tambling Wildflife Nature Conservation (TWNC) serta Gakum Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK) Seksi Wilayah 3 Palembang melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Hasilnya, tim gabungan itu dapat mengamankan empat tersangka berikut barang bukti (BB) kejahatannya," kata dia.  

Kegiatan itu, kata dia, merupakan tindakan yang melanggar Undang – Undang tentang perlindungan satwa langka.

“Bedasarkan tindakan itu, sebanyak 10 orang telah diamankan dan dijerat pasal 40 ayat (2) Jo Pasal 21 ayat (2) huruf b dan d UU RI No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Ancaman hukuman 5 tahun penjara dan denda 100 juta rupiah,” ujarnya.

Konferensi pers dipimpin langsung oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Lampung Irjen Pol Suntana, yang didampingi Kapolres Lampung Barat AKBP Tri Suhartanto, Kapolsek Bengkunat Iptu Ono Karyono serta Kasdim 0422 Lampung Barat Mayor Agus S.(asn)