Harianmomentum.com--Perbandingan jumlah mahasiswa dan dosen di Institut Tekhnologi Sumatera (ITERA) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, dinilai belum ideal.

Hal itu dikatakan Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (ABPPTSI) Lampung Andi Surya.

Menurut Andi, kondisi itu harus segera diatasi. Apa lagi, kedua kampus tersebut terus menjaring mahasiswa baru tanpa batas (kuota)

Sedankan  jumlah dosen tidak bertambah.

"Antara dosen dan mahasiswa di Itera dan UIN Raden Intan Lampung tidak berimbang. Padahal menurut peraturan Menristekdikti, seharusnya perbandingan antara dosen dan mahasiswa pada Perguruan Tinggi Negri (PTN) adalah 1:20 untuk program eksakta dan 1:30 untuk ilmu sosial," kata Andi pada harianmomentum.com melalui pesan whatsapp, Sabtu (18/08/2018).

Selain itu, Andi juga menilai fasilitas penunjang pendidikan pada kedua kampus tersebut masih kurang memadai.

"Fasilitas yang dimiliki seperti laboratorium, perpustakaan, dan kapasitas bangunan kampus juga belum layak untuk melayani ribuan mahasiswa baru maupun angkatan lama," ungkap anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia asal Lampung itu.  

Andi menduga, ada keinginan kuat dari pimpinan kedua PTN tersebut untuk memperbanyak jumlah mahasiswa dengan tujuan menarik dana bantuan program pendidikan yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Kalau begini kondisinya, bisa jadi anggaran negara yang masuk ke PTN ini menjadi tidak efektif atau sia-sia saja," ujarnya. 

Menurut dia, keberadaan PTN seharusnya lebih mengarah pada upaya menciptakan kualitas, bukan dengan cara memperbanyak mahasiswa baru.

Untuk itu, Andi akan meminta Kemenristekdikti mengaudit kedua PTN tersebut.

"Jika audit tidak dilakukan, dapat mengakibatkan terjadinya penurunan dan buruknya kualitas para sarjana dari kedua PTN tersebut," jelasnya.(acw)