Harianmomentum.com--Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Kota Bandarlampung menyatakan kasus dugaan pemalsuan dokumen yang dilakukan Yeheskiel Tondi Butar Butar tidak dilanjutkan ke tahap pidana pemilu.

Hal itu berdasarkan rapat koordinasi Sentra Gakkumdu (pengawas pemilu, kepolisian, kejaksaan) di Kantor Bawaslu Kota Bandarlampung, Kamis (6/9).

Ketua Bawaslu Bandarlampung Candrawansah mengatakan, berdasarkan hasil pembahasan di tingkat Sentra Gakkumdu, bakal calon legislatif (bacaleg) Partai Hanura, Yeheskiel Tondi Butar Butar tidak dapat dilanjutkan ke pidana pemilu.

"Terdapat tiga alasan yang membuat kasus pergantian tahun lahir itu tidak dapat dilanjutkan ke pidana pemilu," jelas Candra kepada harianmomentum.com.

Pertama, bacaleg tersebut tidak memenuhi unsur pelanggaran pidana pemilu karena telah mengundurkan diri sebagai bacaleg Kota Bandarlampung.

Kemudian, Gakkumdu tidak mendapatkan ijazah asli sebagai data pembanding untuk membuktikan palsu atau tidaknya dokumen yang dilampirkan.

Terakhir, bukti-bukti yang dikumpulkan Bawaslu Bandarlampung, Yeheskiel telah mengajukan pergantian tahun lahir secara resmi ke pihak terkait.

"Berdasarkan pertimbangan itu, unsur-unsur pemalsuaannya tidak dapat terpenuhi. Sehingga, tidak memenuhi unsur pidana pemilu," paparnya.

Sebelumnya diberitakan, Bacaleg Hanura Yeheskiel Tondi Butar Butar diduga melakukab pemalsuan dokumen.

Alasannya, berdasarkan temuan Bawaslu Bandarlampung Yeheskiel mempunyai dua tahun lahir. Yakni 1996 dan 1998.

Dari temuan tersebut Bawaslu melakukan pemeriksaan kepada pihak terkait, dan diketahui bahwa Yeheskiel melakukan pergantian tahun lahir dari 1998 menjadi 1996. (adw)