Harianmomentum.com--President South East Asia Astronomy Network (SEAAN) atau Asosiasi Astronomi Asia Tenggara Professor Boonrucksaar Soonthorntum mengapresiasi kinerja dan dukungan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dalam upaya pengembangan teknologi astronomi di Indonesia.
Apresiasi tersebut disampaikan pada acara penyambutan peserta pertemuan para ahli astronomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang digelar di Mahan Agung kompleks Rumah Dinas Gubernur Lampung, Kamis malam (18/10/2018).
Diketahui, para ahli astronomi dari kawasan Asia Tenggara akan menggelar pertemuan di Lampung, mulai 19 hingga 21 Oktober 2018.
Pertemuan bertajuk The 10th South East Asia Astronomy Network itu akan membahas tindak lanjut pembangunan obsevaatorium di Provinsi Lampung sebagai yang terbesar di Asia Tenggara.
"Terimakasih kepada Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo yang telah menyambut kami dan mengundang kami pada acara makan malam yang menyenangkan ini. Saya sangat senang berada di Lampung-Indonesia dan bertemu para peneliti dan astronomer dari berbagai negara di Asia Tenggara," kata Professor Boonrucksaar Soonthorntum .
Dia juga mengatakan sangat senang melihat perkembangan astronomi yang sangat pesat di Indonesia. Tidak hanya dari segi keilmuan dan sumberdaya manusianya, namun juga dari pembangunan infrastruktur pendukungnya.
"Saya atas nama SEAAN berterimakasih kepada Indonesia, terutama kepada Gubernur Lampung yang akan membangun observatorium terbesar di Asia Tenggara. Hal ini tentu dapat membantu perkembangan ilmu astronomi menjadi lebih baik lagi," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta SEAAN. "Selamat datang dan terimakasih kepada seluruh delegasi SEAAN yang hadir dan telah memilih Provinsi Lampung sebagai tuan rumah The 10th SEAAN Meeting 2018. Ini adalah event yang sangat langka. Karena itu, saya berharap semoga kegiatannya dapat berjalan lancar," kata gubernur.
Gubernur juga mengatakan, pembangunan observatorium di Provinsi Lampung dengan teknologi terbaru tentu akan berdampak positif bagi seluruh aspek pembangunan di provinsi paling Selatan Pulau Sumatera itu mau pun nasional.
"Selama ini masyarakat mengetahui observatorium hanya ada Bosscha Bandung. Tapi di sana teknologinya sudah sangat tertinggal. Karena itu, saya ingin membangun Observatorium di Lampung yang tidak hanya terbesar, namun juga dengan teknologi terbaru," kata Ridho.
Menurut gubernur, pembangunan observatorium bukan hanya mendukung program studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAK) yang dibuka di ITERA. Tapi juga sebagai sarana wisata pendidikan bagi masyarakat.
Para peserta SEAAN juga dijadwalkan menyaksikan peletakan batu pertama pembangunan observatoium terbesar dan termodern di Asia Tenggara itu, pada 20 Oktober 2018. Observatorium itu akan dibangun di kawasan Taman Hutan Rakyat Wan Abdurahman, Kabupaten Pesawaran. (red)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com