Harianmomentum.com--Institut Teknologi Sumatera (Itera) bersama peneliti dari lima negara merumuskan energi terbarukan dalam International Conference on Science, Infrastructure Technology and Regional Development (ICoSITeR) di kampus Itera, Jumat (19/10).
Rektor Itera Ofyar Zainuddin Tamin mengatakan, Icositer ketiga di Itera itu mengusung tajuk Revolusi Industri 4.0 Konsep Untuk Pembangunan Energi dan Infrastruktur.
Kegiatan itu, kata Ofyar, menjadi ajang bagi peneliti seluruh Indonesia dan mahasiswanya untuk menambah wawasan dengan kedatangan pemateri dari Jepang, Malaysia, dan Thailand.
Ofyar menjelaskan, Icositer ketiga tersebut akan berfokus pada penanganan persoalan penggantian energi fosil menjadi yang terbarukan. Dengan letak geografisnya di garis khatulistiwa dan dalam lingkaran cincin api, Indonesia memiliki potensi energi besar yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti energi fosil.
"Energi sekarang kan dari fosil yang merupakan hasil dari ribuan tahun dan 30 tahun lagi pun bisa habis. Sekarang orang sudah mulai mencari penggantinya dengan solar. Apalagi Indonesia adalah negara khatulistiwa," jelas Ofyar.
Menurut dia, energi terbarukan itu salah satunya dihasilkan dari panas bumi dan Indonesia menjadi negara terbesar dengan kualitas panas buminya ditengah dipenuhinya dengan gunung api.
"Energinya dengan disuntikkan air, panas bumi itu menjadi uap yang dapat menggerakkan turbin dan panas bumi itu tidak akan pernah habis," ungkapnya.(ira)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com