Pusat Observasi Astronomi Terbesar di Asia Mulai Dibangun

Tanggal 21 Okt 2018 - Laporan - 969 Views
Ground breaking LOA. Foto. Ist.

Harianmomentum.com--Sabtu, 20 Oktober 2018, menjadi tonggak sejarah pembangunan pusat observasi astronomi terbesar di Asia, Lampung Astronomical Observatory (LAO).

Pembangunannya yang ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) di Gedung Information Center, Tahura Wan Abdul Rahman.

Disaksikan Osamu Hashimoto dari Gunma Astronomical Observatory Japan, dan para delegasi dari South East Asia Astronomical Network (SEAAN).

LAO yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dan Institut Teknologi Sumatera (Itera) menjadi sejarah baru di dunia pendidikan khususnya di bidang astronomi. Rektor Itera Ofyar Z Tamin mengatakan, terwujudnya pembangunan LAO atas kerjasama antara Institut Teknologi Bandung (ITB), Itera dan Pemprov Lampung. 

Pembangunan observatorium di Lampung sebagai salah satu upaya mengatasi permasalahan Observatorium Bosscha yang kini mengalami polusi cahaya. 

"Jadi ditetapkanlah Lampung menjadi pendukung dari Bosscha. Lampung sangat tepat menjadi lokasi observatorium. Saya sampaikan ide ini kepada Bapak Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dan akhirnya terwujud kerjasama melalui MoU dua tahun lalu," ujar Ofyar.

Selanjutnya, ketiga stakeholder tersebut berbagi tugas. ITB bersama Itera kompak menangani masalah pendidikan dan program pendukung di LAO. Sedangkan Pemprov Lampung menyediakan pembiayaan mulai dari lahan, bangunan, hingga peralatan pendukung observatorium. 

"Kami sudah melaksanakan dan  menyiapkan program pendidikan, yaitu program studi Sains Atmosfir dan Keplanetan (SAK) di Itera," kata dia.

Menurut Ofyar, dirinya sangat bersyukur dan bersemangat menjadikan Lampung sebagai pusat pendidikan astronomi di Asia Tenggara khsususnya, karena Gubernur Lampung telah menepati janjinya untuk membangun LAO. 

Sebagai informasi, lokasi observatorium telah ditetapkan di dataran tinggi Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman tepatnya 1300 Mdpl sejak tahun lalu. Namun, terkendala akses jalan. 

Pemprov Lampung mengalokasikan dana Rp30 miliar untuk membuka akses jalan sepanjang 11 KM menuju lokasi observatorium. "Tetapi itu belum cukup, karena nanti akan ditambah lagi anggarannya untuk jalan aspal," ungkapnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Ekonomi dan Pembangunan Taufik Hidayat hadir mewakili Gubernur Ridho. Taufik didampingi Osamu Hashimoto dari Gunma Astronomical Observatory Japan, dan para Delegasi atau negara anggota astronom dari negara-negara anggota ASEAN.

Dikatakan Taufik, ground breaking ini bertepatan dengan dijadikannya Provinsi Lampung sebagai tuan rumah dalam event The 10th South East Asia Astronomy Network (SEAAN) 2018.

"Saya bersyukur atas dukungan dari banyak pihak yang dapat mewujudkan impian ini. Observatorium ini adalah yang pertama di Lampung dan ditargetkan menjadi observatorium yang menurut gubernur ini terbaik di Asia," ujar Taufik saat membacakan sambutan gGubernur.

Taufik mengungkapkan, LAO - Earth and Space Science Education Center memiliki misi untuk menyebarkan pengetahuan dan kesadaran tentang Astronomi ke publik dan sekolah-sekolah untuk menumbuhkan gairah khususnya bagi generasi muda ke Astronomi, Astrofisika, dan Pendidikan Sains.

"Sebagai observatorium yang baru lahir, kami masih memerlukan banyak dukungan dari semua pihak seperti para ahli, peneliti, praktisi, dan komunitas yang berpengalaman di bidang Astronomi," ujarnya.

Oleh karena itu, dia berharap, semua delegasi yang hadir pada Ground Breaking tersebut, untuk dapat mendukung pengembangan observatorium ini.Terutama anggota Astronomi di ASEAN, baik di bagian pendidikan maupun bagian teknologi.

Sejumlah pejabat hadir dalam acara tersebut, di antaranya Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Rektor Unila Hasriadi Mat Akin, Rektor UBL M. Yusuf Sulfarano Barusman, dan Kabinda Lampung Brigjen TNI Daru Cahyono.

Pada acara tersebut juga diadakan Penandatanganan MoU mengenai pembangunan LAO antara ITERA, National Astronomical Research Institute of Thailand (NARIT) dan Universitas Mandalay, Myanmar. 

Usai melakukan ground breaking, Taufik Hidayat bersama delegasi negara anggota astronom dari negara-negara anggota ASEAN melakukan peninjauan ke lokasi. (ira).

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Wisuda 478 Mahasiswa Darmajaya, Rektor: Berka ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Da ...


Enam Capaska Lamsel Optimis Jalani Seleksi Pa ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Seleksi Calon Paskibraka (Capaska) Prov ...


Pelajar SMPN 4 Pringsewu Dapat Pembekalan Ter ...

MOMENTUM,Pringsewu--Pelajar SMP Negeri 4 Pringsewu mendapat pembe ...


Mahasiswa FEBI UIN RIL Jadi Presenter di Konf ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Lima belas mahasiswa Fakultas Ekonomi d ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com