Harianmomentum.com--Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto mengharapkan para santri dapat menekan lahirnya konflik di tengah masyarakat dan menebarkan kedamaian setiap saat.

Hal itu diungkapkan Nanang, saat memimpin upacara peringatan Hari Santri Nasional ke-4, Senin (22/10/18) di Lapangan Korpri Pemkab Lampung Selatan, Kalianda.

Upacara diikuti ribuan santri dari berbagai pondok pesantren, pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTS), Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Lamsel dan aparatur sipil negara di lingkungan pemerintahan kabupaten setempat.

Dengan mengusung tema "Bersama santri, damailah negeri", peringatan itu merupakan babak baru dalam sejarah umat Islam di Indonesia dan juga merupakan wujud relasi harmoni antara pemerintah dan umat Islam, khususnya bagi kalangan kaum santri. 

Nanang Ermanto mengungkapkan, berkaca pada sejarah, Hari Santri merujuk pada keluarnya Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 yang memantik peristiwa heroik 10 November 1945 di Surabaya yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan. 

Tema Hari Santri tahun ini diharapkan dapat direspon oleh santri yang ada di Indonesia. Kondisi bangsa Indonesia yang saat ini sedang menghadapi berbagai persoalan, seperti maraknya hoaks dan ujaran kebencian, kata Nanang menyampaikan sambutan Menteri Agama RI.

Semua persoalan tersebut, dapat diantisipasi oleh para santri untuk mewujudkan kedamaian negeri, dengan karakter kalangan pesantren yang moderat,  toleran  dan komitmen cinta tanah air.

"Diharapkan para santri semakin vokal untuk menyuarakan dan meneladankan hidup damai. Hampir disemua daerah di Indonesia, bahkan hingga kepelosok negeri, ada pesantren," katanya.

Ketua PCNU Lampung Selatan,  KH. Mahfudz Attijani mengatakan, dengan terbitnya Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015, bukan berarti pemerintah mau mengebiri umat Islam atau pesantren. 

Sebaliknya, Hari Santri ini menunjukkan, pemerintah sangat perhatian terhadap umat Islam dan pesantren. Kami juga berharap, para santri dapat semakin menumbuhkembangkan cinta tanah air NKRI yang berazaskan Pancasila, ujarnya. (bob).