Harianmomentum.com--Magister Ilmu Pemerintahan (S2) FISIP Universitas Lampung (Unila) bekerjasama dengan KPU RI, menyelenggarakan Seminar Nasional Pemilu 2019. 

Kegiatan yang berlangsung di Lantai II Gedung Rektorat, Kamis (1/11), dibuka oleh Rektor Unila yang diwakili oleh Wakil Rektor 3 Unila Prof Dr Karomani M.,Si., dan Dekan Fisip Dr Syarief Makhya M.,Si.

Dalam sambutanya Prof Dr Karomani M.,Si mengatakan Unila saat ini berada diurutnya ke 21 terbaik dari 4000 perguruan tinggi di Indonesia.

Dia menerangkan, banyak sumbangan pemikiran ahli-ahli politik dan pemilu di Unila untuk menciptakan pemilu yang lebih baik di 2019. 

"Catatan yang paling penting adalah apakah demokrasi kita bisa menjamin kesejahteraan masyarakat dan pemberantasan korupsi? khususnya di Indonesia," terangnya.

Dr Syarief Makhya sangat mendukung kegiatan seminar tersebut. "Ini sebagai tanggung jawab civitas akademika Fisip Unila untuk menciptakan pemilu yang lebih berkualitas," ujarnya.

Sementara, Prof Dr Ramlan Surbakti dalam ulasannya menjelaskan tentang delapan indikator pemilu yang baik. Dimulai dari asas pemilu jujur, adil, transparan, kualitas penyelenggara, serta kualitas DPT dan pemilih.

Terpisah, Drs Hertanto PhD menjelaskan tentang pelaksanaan pemilu di Lampung, baik pileg 2014, pilkada dan Pilgub, termasuk tantangan dan peluang untuk pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019.

Dr Nur Hidayat dalam paparannya menjelaskan tentang tantangan Bawaslu dalam pemilu 2019 kedepan sebagai pembuktian akan wewenang Bawaslu yang diperluas.

Diketahui, Seminar Nasional diikuti oleh kurang lebih 200 peserta, terdiri dari komisioner KPU dan Bawaslu Provinsi Lampung. Kemudian, KPU dan Bawaslu kabupaten/kota serta para penggiat demokrasi, dosen, mahasiswa S1 dan S2, partai politik di Lampung dan civil society.

Acara juga dihadiri oleh anggota KPU RI  Hasyim Ashari . P.hD dan kepala biro sekretariatan KPU RI Dr Lucky dan tamu undangan lainnya. (rls)