Harianmomentum.com--Desa tertinggal di Provinsi Lampung pada 2018 sebanyak 73 desa. Berkurang lebih dari 200 desa jika dibandingkan pada tahun 2014 yang berjumlah 276 desa.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum  mengatakan, perbaikan status desa ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada Indeks Pembangunan Desa (IPD).

"Semua dimensi penyusun IPD mengalami kenaikan. Dimensi dengan kenaikan tertinggi adalah penyelenggaraan pemerintah desa yaitu sebesar 9,94 poin. Sementara dimensi dengan kenaikan terkecil adalah pelayanam dasar yang hanya naik 2,17 poin," jelas Yeanne saat konferensi pers di kantor BPS Provinsi Lampung, Senin (17-12-18).

Dia menambahkan, dalam mewujudkan pengentasan desa tertinggal, pemberdayaan potensi unggulan di suatu desa sangat diperlukan terutama pada potensi wisata dengan memiliki tradisi dan budaya yang khas, serta alam dan lingkungan yang masih terjaga.

Namun demikian, selain potensi yang dapat dikembangkan, desa juga tak luput dari beragam permasalahan yang dapat menjadi kendala sekaligus tantangan bagi desa.

"Berbagai tantangan pembangunan desa yang dihadapi diantaranya bencana alam, pencemaran, dan gangguan keamanan. Pendataan potensi desa Provinsi Lampung 2018 mencatat 584 desa/kelurahan terdampak banjir, 232 desa/kelurahan terdampak kekeringan lahan, dan 215 desa/kelurahan terdampak angin puting beliung," papar Yeanne.

Sedangkan untuk mengantisipasi bencana, lanjut Yeane, saat ini di desa/kelurahan telah menyiapkan mitigasi bencana yaitu sistem peringatan dini bencana alam, penyediaan jalur evakuasi baru, penyediaan perlengkapan keselamatan, dan upaya penyediaan peringatan dini tsunami. (ira).