Harianmomentum.com--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama Kantor Staf Presiden (KSP), instansi vertikal dan perusahaan kontruksi BUMN, membahas progres pembangunan JTTS Ruas Bakauheni - Terbanggibesar, Bandarlampung, Rabu (19-12-18).

Rapat membahas target penyelesaian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Bakauheni - Terbanggibesar sepanjang 140,938 Km yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo.

"Untuk mainroad (badan jalan utama) sudah selesai, tinggal pekerjaan tambahan seperti jembatan penyeberangan orang (JPO) maupun jembatan penyeberangan lainnya dan itu penting sekali," ujar Tenaga Ahli Utama Kedeputian I KSP, Febry Calvin Tetelepta saat memimpin rapat.

Febry memperhatikan pembangunan JPO, underpass, dan jembatan penyeberangan lainnya dalam suatu pembangunan jalan tol adalah suatu hal penting untuk dilakukan.

 "Karena infrastruktur yang dibangun, tidak boleh memisahkan masyarakat secara sosial, itu penting sekali dan itu adalah pesan dari presiden," kata dia.

Menurut dia, pembangunan jembatan penyeberangan tersebut terkendala lahan tambahan. "Lahan-lahan tambahan itu sementara dorong untuk proses percepatan, tetapi Insyaallah minggu kedua pada Januari 2019 saya rasa sudah selesai semua," ungkapnya.

Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru serta libur sekolah, Febry menyebutkan ruas Bakauheni -Terbanggibesar sudah bisa dilalui secara fungsional.

Febry menuturkan,  pembangunan proyek strategis nasional itu didedikasikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat wilayah Lampung. Sehingga perekonomian masyarakat bisa berjalan dengan baik.

Selanjutnya dia berharap dengan jalan tol itu akan tumbuh peradaban baru. Peradaban baru yang dimaksud Febry adalah ada semacam perubahan kehidupan yang lebih baik dari masyarakat, dimana semua potensi ekonomi yang selama ini terpendam, bisa didayagunakan dengan maksimal.

"Sehingga masyarakat mempunyai hidup semakin baik dan semakin sejahtera dengan adanya infrastruktur konektivitas, khususnya JTTS itu sendiri dan wilayah yang dilalui jalan tol itu bisa terbuka dengan baik," paparnya.

Sementara Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat daerah Provinsi Lampung Taufik Hidayat mengatakan, terkait jembatan penyeberangannya yang masih terkendala dengan persoalan lahan tambahan, Pemprov Lampung sudah mengeluarkan penetapan lokasi (Penlok), dan pihak Badan Pertanahan Negara (BPN) juga sudah memvalidasi.

"Hari ini kami menginventarisasi permasalahan menjelang peresmian, tadi juga permasalahan yang mungkin bisa timbul dilapangan, itu yang nanti akan ditindaklanjuti dan nanti akan ada rapat kembali di tanggal 17 Januari 2019 di KSP," jelasnya.

Taufik berharap menjelang peresmian, seluruh Ruas Bakauheni - Terbanggibesar sepenuhnya bisa terselesaikan.

"Kami masih akan menyelesaikan persoalan kecil ini, sehingga ketika peresmian semuanya sudah clear," katanya. (ira).