Harianmomentum.com--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memproses hibah 40 bus dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang dioperasikan PT Lampung Jasa Utama (LJU). 

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Lampung Taufik Hidayat menjelaskan, bus itu dihibahkan Kemenhub sejak 2016  dan dioperasikan badan usaha milik daerah (BUMD) PT LJU. Namun, berita acara hibahnya baru terbit pada Oktober 2018.

"Bus itu sudah diterima pada 2016 lalu, tetapi surat hibah baru Oktober 2018, sementara bus sudah dioperasikan," ujar Taufik Hidayat.

Pada Rabu (9-1-19), Taufik memimpin rapat untuk menyiapkan mekanisme penataan administrasi hibah bus tersebut di ruang kerjanya, Kantor Gubernur Lampung.

Menurut dia, status bus perlu dicatat sebagai aset daerah. Pencatatan diperlukan karena kemungkinan nanti unit pengelolanya ada di Dinas Perhubungan.

Secara berkala per tiga bulan, kondisi bus tersebut selalu dilaporkan kepada pihak Kementerian Perhubungan. "Selain itu, juga dilakukan audit mengenai posisi bus itu dan digunakan untuk apa, serta kondisinya seperti apa," ucapnya.

Sebagai moda transportasi pelayanan publik, pengoperasian bus tidak ditargetkan memperoleh keuntungan. Bahkan, pemprov mengalokasikan dana subsidi, seperti untuk tarif penumpang, bahan bakar dan lainnya.

Apalagi rute-rute yang dilalui oleh bus tersebut, merupakan wilayah-wilayah yang perlu dukungan layanan transportasi publik. Di samping itu, juga mendukung pengangkutan mudik lebaran dan membantu mengangkut warga pasca tsunami di Kabupaten Lampung Selatan beberapa waktu lalu.

"Pengoperasiannya bahkan sudah sampai Kabupaten Mesuji dan daerah lainnya. Fungsi utamanya untuk layanan ke wilayah yang minim transportasi, dan bukan rute yang menguntungkan tetapi lebih mengedepankan ke layanan publiknya," jelasnya. (ira).