Harianmometnum.com--Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menjalin kerja sama dengan University of Malaysia Perlis (Unimap) untuk membuka kursus Bahasa Korea dan Mandarin.
Sebagai langkah awal dalam menjalin kerja sama tersebut, IIB Darmajaya melakukan video conference dengan pihak Unimap pada Kamis (10-1-2019) di ruang Information Acces Center IIB Darmajaya.
Dari pihak IIB Darmajaya, video conference diikuti oleh Kepala Biro Humas Kerjasama Pemasaran, dan International Office (HKPI) Novita Sari, Kepala Bagian International Office Anggi Andriyadi dan Ketua Languange Center (DLC) M Sahli Romdhon.
Sedangkan dari pihak Unimap diikuti oleh Deputy Director Centre for International Languages (CIL) Unimap Rozilawati Binti Mahadi serta Director Centre for International Languages (CIL) Unimap Sharmini Abdullah.
Rektor IIB Darmajaya Firmansyah Y Alfian menyambut baik rencana kerjasama dengan Unimap dalam bidang pendidikan.
“IIB Darmajaya selalu konsen untuk meningkatkan skill bagi usia produktif terutama generasi penerus bangsa,” kata Rektor melalui pesan yang diterima harianmometnum.com, Minggu (13-1-2019).
Dia menerangkan, kerjasama yang nantinya akan terjalin dapat meningkatkan kemampuan berbahasa kepada masyarakat.
“Saat ini bahasa menjadi hal yang sangat penting dalam komunikasi tidak hanya Bahasa Inggris yang digunakan dalam komunikasi internasional. Bahasa Mandarin dan Korea juga diperlukan untuk mengetahui budaya negara tersebut,” tuturnya.
Dengan adanya kerjasama, sambung dia, diharapkan bisa meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Lampung.
“Pembangunan daerah juga ditopang dengan pendidikan yang dapat mendongkrak indeks pendidikan di Lampung,” ujarnya.
Sementara, Kepala Biro HKPI IIB Darmajaya Novita Sari menerangkan, kerja sama kursus bahasa Korea dan Mandarin akan digelar pada Juli 2019 dan Januari 2020.
“Program akan ditujukan kepada masyarakat umum dan siswa-siswi SMA,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, kegiatan kursus akan berlangsung selama satu bulan. “Kita buat dalam bentuk booth camp. Pengajarnya berasal dari Tiongkok dan Korea langsung,” ujarnya.
Novita Sari menuturkan, kerjasama itu bertujuan untuk mempersiapkan kemampuan bahasa asing siswa-siswa SMA, sehingga mereka dapat bersaing dalam pasar bebas.
“Kita menargetkan satu kelas 25 peserta. Peserta juga akan menerima sertifikat setelah lulus dan berkesempatan untuk kuliah di Korea Selatan dan Tiongkok,” tutupnya.(acw).
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com