Harianmomentum.com--Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) bekerja sama mengembangkan perpustakaan sebagai sarana peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Naskah kerja sama ditandatangani Mendagri Tjahjo Kumolo dan Kepala Perpusnas RI Muhammad Syarif Bando di Perpusnas, Jakarta,  Kamis (31-1-19).

"Kami patut berbangga bahwa Indonesia saat ini merupakan negara kedua di dunia yang memiliki infrastruktur perpustakaan setelah India," ujar Syarif Bando dalam rilis yang diterima Harian momentum.

Dikatakannya, negara-negara Asia sudah berkunjung ke Perpustakaan Nasional RI dan mengapresiasi komitmen pemerintah membangun gedung perpustakaan yang bertarap International.

Kerja sama ini diharapkan bisa mempercepat dalam usaha menggerakan dan mengorganisir seluruh daerah sampai di tingkat-tingkat desa segera terwujud dengan adanya perpustakaan ini.

"Negara boleh maju, boleh besar tetapi tidak boleh meninggalkan jati diri sebagai bangsa yang berjuang, sebagai bangsa yang terus berproses sehingga saat sekarang ini menuju era negara yang lebih modern di masa-masa yang akan datang," tutur Tjahjo.

Tjahjo menambahkan, adanya nota kesepahaman ini merupakan salah satu upaya bersama dalam rangka mendukung peningkatan dan pengembangan di bidang perpustakaan.

"Nota kesepahaman ini diharapkan ada sasaran-sasaran strategis yang lebih terarah, yang lebih terukur secara berkesinambungan dan berkelanjutan untuk mendukung fungsi sebagai pusat rujukan dan deposit yang berkualitas sesuai kemajuan teknologi informasi sebagaimana amanat Konstitusi UUD Tahun 1945 dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa ini," papar Tjahjo.

Dalam kesempatan tersebut Kemendagri memberikan 200 ribu buku elektronik untuk Kemendagri dan IPDN, 50 ribu buku cetak untuk Kemendagri dan IPDN, serta bantuan-bantuan komputer untuk layanan perpustakaan digital.

Selanjutnya Tjahjo juga meminta kepada pejabat Kemendagri agar memiliki Perpustakaan mini di ruang kerjanya masing-masing. (rls/ira).