Harianmomentum--Bupati Kabupaten Pesawaran Dendi Romadhona meminta seluruh
kepala sekolah dan kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan dapat
terus mengembangkan inovasi di sektor tersebut.
"Saya mau kepala
sekolah dan KUPT dapat segera bersinergi dengan Pemerintah Daerah, seperti
untuk bagaimana merumuskan pola pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa
agar dapat menghasilkan murid yang berprestasi," ujarnya saat melantik
KUPT dan Kepala Sekolah SD dan SMP, di GSG Pemkab Pesawaran, Rabu (7/6).
Menurut dia,
pelantikan itu sengaja dilakukan guna memberikan penyegaran terhadap sektor
pendidikan Kabupaten Pesawaran. "Kita lakukan ini sudah melalui banyak
pertimbangan, tujuannya ya untuk mengembalikan semangat untuk membangun sekolah
yang ada di daerah setempat," ujarnya.
Ia menyebutkan,
penyegaran ini sebagai stimulan atau dorongan kepada para kepala sekolah yang
lama menjabat dan semangatnya sudah kendor, sehingga perlu ada tenaga muda yang
baru.
Ia pun menginginkan,
nantinya para kepala sekolah dan KUPT yang baru saja dilantik dapat bersinergi
dengan Pemerintah Daerah maupun stakeholder terkait.
"Kepala sekolah
dan KUPT ini kan merupakan cerminan masa kepemimpinan kami di bawah, jadi baik
buruknya kinerja kalian akan mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap kinerja
pemerintah," tukasnya.
Dendi sempat geram
kepada sejumlah pejabat Kabupaten Pesawaran yang dilantik sebagai Kepala Unit
Pelayanan Teknis (KUPT) dan kepala sekolah, karena tak serius saat membacakan
sumpah jabatan.
"Baru ini saya
melantik pejabat dan membacakan sumpah tapi malah tidak serius dan ngobrol,
saya juga agak miris diajak sumpah malah main-main," ungkapnya.
Ia melanjutkan,
pembacaan sumpah jabatan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pejabat
yang akan dilantik. "Ingat ya, sumpah ini bukan hanya sekedar bicara dan
ceremonial biasa, tapi merupakan janji yang harus diucapkan dan dilaksanakan,
apalagi, sumpah ini bukan hanya janji dengan diri sendiri, tapi juga kepada
masyarakat," ujarnya.
ia pun merasa sangat
kecewa dengan perilaku segelintir pejabat tersebut, yang dianggap tidak mampu
bertanggungjawab terhadap jabatan yang akan diemban. "Kalian ini kan
tenaga pendidik, masak saya harus ajarin kalian, saya jadi Bupati ini juga kan
karena adanya guru juga," pungkasnya.(Eri)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com