Harianmomentum.com—Warga Jalan Yulius Usman, Kelurahan Gedungmeneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandarlampung digegerkan dengan penemuan jenazah Mulyadi (27), Minggu (17-2-2019) sekitar pukul 12.30 WIB.
Pria yang dikenal periang itu meninggal dunia dengan cara gantung diri di kamarnya. Mulyadi nekat gantung diri diduga karena putus cinta.
Tetangga korban, Lintang (17), mengaku kaget mendengar kabar Mulyadi meninggal dengan cara gantung diri.
“Almarhum orangnya baik, suka bercanda. Terakhir saya lihat dia (beberapa hari lalu) biasa saja, tidak ada masalah yang nampak dari wajahnya. Maka masyarakat di sini juga pada bingung, kok bisa dia gantung diri seperti itu,” kata Lintang kepada harianmomentum.com saat pemandian jenazah korban sedang dilangsungkan.
Siswa SMA tersebut menuturkan, sebelum korban ditemukan gantung diri, pada pagi hari, seorang tetangganya masih sempat bertemu korban. “Saya dengar tadi pagi dia masih ngobrol-ngobrol mas,” ujarnya.
Lintang menjelaskan, selama ini korban tinggal dengan ayah dan ibunya. “Mereka tingga bertiga dirumah itu. Kalau kakaknya sudah tidak tinggal di sini lagi,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, peristiwa gantung diri tersebut baru terbongkar tatkala warga setempat mendobrak kamar korban.
“Orang tuanya bingung, kenapa sudah siang kok almarhum belum keluar kamar, dipanggil-panggil tidak menyahut. Maka orang tuanya meminta bantuan warga untuk mendobrak kamar almarhum,” tuturnya.
Ketika kamar korban yang berukuran kurang-lebih tiga meter didobrak, warga sontak kaget, lantaran melihat korban telah meninggal dunia dengan posisi leher yang terikat (gantung diri).
“Dia gantung diri di atas tempat tidurnya menggunakan kain seprai yang diikat pada tiang (plafon) kamarnya,” ungkap Lintang.
Terpisah, Kapolsek Kedaton Kompol Abdul Mutholib mengatakan, hasil otopsi menjelaskan bahwa korban meninggal karena bunuh diri.
“Dari hasil otopsi tidak ditemukan luka apapun di sekujur tubuhnya kecuali luka pada bagian leher lantaran terikat,” kata kapolsek.
Selain itu, sambung dia, beberapa tanda-tanda lain juga menunjukkan kalau korban meniggal lantaran murni gantung diri, bukan karena adanya unsur penganiayaan dan pembunuhan.
“Lidah menjulur keluar, mengeluarkan sperma dan kotoran. Selain itu, berdasarkan keterangan saksi memang kamar korban terkunci dari dalam,” bebernya.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi mendeteksi bahwa korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri lantaran putus cinta.
“Motifnya diduga karena masalah asmara. Sebab, sebelum korban melakukan aksinya (gantung diri), dia sempat mengirimkan pesan singkat (SMS) ke seorang wanita bernama Latasa yang diduga pacar korban,” ungkapnya.
Dalam pesan tersebut, korban sempat mengatakan mau gantung diri. “Mungkin ada sesuatu yang diinginkannya namun tak tercapai sehingga korban mengancam mau gantung diri,” kata kapolsek.
Mendapati SMS tersebut, Latasa sempat membalas pesan korban dengan mengatakan ‘tidak usah sampai bunuh diri’.
“Yang jelas, saat itu terduga pacar korban (Latasa) sempat melarang untuk bunuh diri. Ternyata korban masih nekat,” jelas kapolsek.(acw).
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com